Sepertinya sifat asli Prabowo satu-persatu muncul kembali, meski berusaha dipoles dengan istilah The New Prabowo, namun tidak serta merta membuat kebiasaannya untuk merendahkan orang lain langsung menghilang. Dan ini lah yang terjadi saat kunjungannya ke Boyolali beberapa hari yang lalu.
Diketahui dalam kunjungannya ketika itu, Prabowo tampak mengenakan pakaian safari cokelat dan disambut masyarakat di sekitar tersebut.
Dalam pidato di hadapan pendukungnya, Prabowo menyebutkan tampang Boyolali tak mampu masuk hotel mahal dan bakal diusir. Saya kutip pidato Prabowo yang berkaitan dengan hal ini, namun jangan khawatir, saya sertakan link media yang memuat pidato tersebut secara lengkap. Hal ini perlu agar tidak ada tudingan bahwa pidato tersebut diedit dan sebagainya. Pidato tersebut juga direkam dan diunggah melalui akun Youtube TAUFIK IRVANI, akan saya lampirkan dibagian akhir artikel.
Begini kutipan pidato Prabowo:
“…Tapi begitu saya lihat Jakarta, saya melihat hotel-hotel mewah.
Gedung-gedung menjulang tinggi.
Sebut aja hotel paling mahal di dunia, ada di Jakarta.
Ada Rich Carlton, ada Waldorf Astoria, ngomong aja kalian nggak bisa sebut dan macem-macem itu semua.
dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul?
(betul, sahut hadirin yang ada di acara itu).
Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang boyolali ini….”
Pidato selengkapnya dapat dibaca pada link di bawah ini.
jateng.tribunnews.com/amp/2018/11/02/pidato-prabowo-tampang-boyolali-diusir-masuk-hotel-guntur-romli-nggak-tahu-apa-apa-ngejek-aja?page=all
Sontak pidato Prabowo pun viral dan mendapatkan berbagai tanggapan. Salah satunya dari Politisi PSI, Guntur Romli yang menyebutkan bahwa Boyolali terkenal dengan sapi perah. Romli pun menyebut Prabowo tidak tahu apa-apa dan mengejek tampang boyolali dengan tampang orang miskin hingga diusir dari hotel.
“Boyolali terkenal dgn peternakan sapi perah. @Prabowo gak tau apa2 tentang Boyolali, akhirnya cuma ngejek2 aja, apa hub “tampang pernah Boyolali” dgn “tampang orang miskin” & “diusir dari hotel?” tulis Guntur Romli.
Dalam hati saya bertanya-tanya, kok ada ya capres yang sangat suka menghina orang, kelompok atau profesi. Saya sebut demikian karena penghinaan ini bukan baru pertama kalinya dilakukan oleh Prabowo.
Sebelumnya tanggal 17 Agustus 2017 yang lalu, Prabowo juga pernah melecehkan wartawan dengan mengatakan tampang wartawan lusuh, gajinya kecil sehingga tidak pernah berbelanja ke mall.
(https://nasional.tempo.co/read/900874/prabowo-sebut-gaji-wartawan-kecil-tak-pernah-belanja-di-mal)
Bahkan Allan Nairn, jurnalis investigatif asal Amerika Serikat, menyebutkan bila Prabowo pernah menghina fisik Gus Dur
(https://www.merdeka.com/peristiwa/lily-wahid-hina-gus-dur-prabowo-tak-punya-hati-nurani.html)
Mungkin karena dirinya menganggap tidak masalah bisa menghina orang sesuka hati tanpa ada yang bereaksi, lantas diulangi lagi sekarang dengan menghina orang Boyolali. Namun sayangnya kali ini dia kena batunya. Berita terbaru yang saya terima menyebutkan bila Cyber Indonesia telah mendampingi Mas Dakun dari Teras Boyolali untuk melaporkan Prabowo Subianto ke Polda Metro Jaya, hari ini Jumat 2 November 2018.
Prabowo Subianto dilaporkan dengan Pasal 4 junto Pasal 16 UU No 40 tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi Ras dan Etnis, dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Belum diketahui apa reaksi Prabowo berkenaan dengan pelaporan ini. Namun yang jelas penghinaan yang dilakukan oleh Prabowo di depan pendukungnya sendiri yang juga orang Boyolali, sedikit banyak akan membuka mata para pendukungnya tentang bagaimana karakter asli sosok Prabowo yang sebenarnya yang selama ini mereka elu-elukan. Masih layakkah orang seperti ini dipilih? Silahkan pembaca menilainya sendiri.
Trailer Pidato Prabowo Yang Diunggah TAUFIK IRVANI