Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis menyebut akan ada Ijtima Ulama ketiga usai Pemilu 2019. Ijtima ketiga akan menentukan sikap yang ditempuh ulama dan umat Islam dalam menyikapi kecurangan dalam pemilu. Video saat Sobri membeberkan hal tersebut sudah tersebar di media sosial. Termasuk juga di laman Youtube yang diunggah oleh akun Pecinta Habib Rizieq Syihab pada Rabu (24/4). “Sekarang ini, mau tidak mau. Ini harga diri rakyat, harga diri bangsa Indonesia. Apa kita mau jadi bangsa yang curang? Yuk mari bersama-sama semua, umat Islam. Insyallah sebentar lagi kita akan menggelar Ijtima Ulama ketiga,” ucap Sobri dalam video yang dilihat CNNIndonesia.com. Sobri tidak merinci kapan dan dimana Ijtima Ulama Ketiga akan dihelat. Dia hanya mengatakan bahwa Ijtima Ulama ketiga nanti akan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kelompoknya.
Hanya ini saja Kelompok yang setia menemani Prabowo Subianto sampai saat ini, karena satu persatu yang dipelopori oleh Amin Rais, Fadli Zon, Rizieq Shihab, Tengku Zulkarnaen, Slamet Ma’arif, Yusuf Martak, Haikal Hassan, Al Khatat, Rizal Ramli, Bachtiar Nasir, dan Eggi Sudjana Tim Pendukung sudah mulai cuek bebek atau mulai asyik dengan acara selebrasinya dan kegiatan masing masing.
Demokrat sudah mulai menarik diri dari Prabowo. Dia sudah mulai tidak fokus semenjak Debat terakhir Prabowo Vs Jokowi yang membuat Prabowo kelepasan bicara bahwa kegagalan ekonomi disebabkan oleh Presiden sebelum Jokowi yang secara tidak langsung menampar SBY sehingga anak buah SBY menjadi berang, dan meninggalkan Koalisi dengan alasan Prabowo sudah mulai tidak nasionalis dan Demokrat tidak ikutan dalam pertarungan yang melanggar Konstitusional dan terlalu mencolok isu identitasnya. PAN-Zulkifi Hasan terlihat minum kuah ayam gulai di istana bersama Jokowi. Zulkifi memang malu-malu kucing kepada Jokowi. Namun ia rela disebut demikian demi keuntungan dirinya dan partainya.
PKS sudah tenang, aman sentosa, setelah sukses menebeng Prabowo. Mardani Ali Sera saat ditanya dimana markas perhitungan real count Prabowo? Ia menjawab tak tahu sama sekali. Ini berarti, Mardani sudah tidak ambil pusing dimana markas penghitungan suara Prabowo. Bodo amat. Yang penting suara PKS meningkat 2-3 persen tanpa biaya. Pemilu Ulang? Mereka tidak akan setuju, angka 2-3% peningkatan tidak akan bisa terulang lagi, Rakyat yang mungkin saja khilap mencoblos PKS bisa saja tersadar dan mencoblos partai lain sehingga perolehan suara tidak akan seunggul sekarang jika ada pencoblosan ulang. Jadi PKS sudah dipastikan akan mati matian membela KPU Jurdil (Jujur dan Adil).
Bagaimana dengan Neno Warisman? Kelihatanya ia tidak lagi bertarung dengan Titiek memperebutkan kursi Ibu negara mendampingi Prabowo. Neno Warisman mungkin sekarang lagi rajin berdoa dan minta maaf karena sudah menghujat Allah habis habisan di Munajat 212, antara dia mendapatkan Hidayah atau takut mendadak dapat Azab, entahlah, tapi congor sadisnya sudah menghilang dari belantara dunia Politik.
Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet yang dulu begitu lantang mendukung Prabowo, sekarang lagi menangis di penjara. Ternyata Fadli Zon dan Prabowo tak mampu membebaskannya dari penjara. Kasus video ‘idiot’ Ahmad Dhani dan kasus Oplas ngaku dipukuli, tinggal menunggu vonis hakim. Bisa-bisa Dhani dan Sarumpaet akan membuat album di Penjaranya masing masing untuk mengisi hari hari nya di tahanan. Mulan Jameela? Ah dia lagi asyik senggol senggolan sama mantan Ahmad Dhani di IG nya Maia Estianty, entah karena tidak ada teman berantem atau karena kepergok nge-follow Akun IGnya suami barunya Maia Estianty?
Ada lagi dua mantan menteri yang cukup dikenal di kubu Prabowo. Yang pertama Sudirman Said. Sosok ini selain dipecat Jokowi, juga dua kali menderita kekalahan. Yang satu di Pilkada Jawa Tengah dan yang satu lagi di Pilpres 2019. Karena Prabowo kalah maka jatah kembali ke kursi empuk SDM kandas. Dia pasti pelan-pelan pergi dari sisi Prabowo. Mantan menteri yang satu lagi namanya Ferry Mursyidan Baldan. Sosok ini akan secepatnya menarik diri dari Prabowo. Toh apa yang diharapkan lagi dari diri seorang Prabowo? Tak ada. Hanya ilusi dan halusinasi yang ada.
wakil DPR yang lain bernama Fahri Hamzah. Sosok ini tak akan lagi menjadi wakil DPR sana. Ia mungkin sibuk menagih duit hukuman kepada partainya PKS. Ke depan suaranya yang mengaum namun tak berisi, pelan-pelan hilang, sosok ini mungkin jadi tukang Provokator di jagat Twitter saja dengan tweet tweet tanpa isi penuh fitnah, mungkin tinggal dicokok sama aparat saja kecuali jika dia mendadak tobat.
Jangan dilupakan dua ustad Kondang yang pada saat-saat terakhir menyeberang ke kubu Prabowo. Ada AA Gym dan Ustad Abdul Somad. Kelihatannya doa kedua ustad ini tak begitu manjur. Mungkin mereka akan belajar agama lagi sekaligus rajin ibadah yang baik baik buat jemaahnya, hitung hitung sebagai pencuci dosa karena sudah mencampuradukkan agama dengan Politik.
Mantan CEO penerbit Koran Indonesia, Dahlan Iskan, mungkin merasa menyesal karena menghianati janji Netralnya dan melangkah ke Prabowo, sehingga dia kemungkinan akan kembali mengikuti jejak janji lamanya untuk Netral dan fokus buat artikel artikel Broadcast tentang Motivasi hidup dan mungkin saja nanti ada artikel sekitar arti penyesalan, siapa tahu?
Sandiaga Uno, Cawapres Prabowo, juga tidak akan mengikuti jejak langkah Prabowo, dia tidak akan sujud syukur sampai berkali kali. Masa depan dia masih cerah, jika dia mengikuti Nafsu Birahi berkuasa seperti yang dilakukan Prabowo dan antek anteknya, dia akan kehilangan Momen. Ini saatnya dia harus berpikir seperti partnernya di DKI yaitu fokus di daerah Provinsi dan mengelus elus si Pemenang. Sandiaga Uno harus kerjasama dengan PAN karena KTA untuk Sandiaga di PAN sudah siap, ibarat perang, Sandiaga Uno tidak akan ikutan meledakkan diri dalam kontes Pilpres 2019, dia harus hibernasi dulu. Dia akhirnya berdamai dengan Negara, entah tulus ikhlas atau berpura pura, entahlah, tetapi Sandiaga akui bahwa PEMILU 2019 berjalan jujur dan adil, meskipun Prabowo tetap Deklarasi menang. PAN yang tak berkomentar pun akhirnya ikut menghajar Prabowo dengan mengatakan Prabowo tak ada data yang bisa dipercaya terkait klaim kemenangan (data kurang valid). Klaim kemenangan kedua kalinya yang dilakukan oleh Prabowo akan dianggap sebagai hal nista, dan hal itu disadari oleh para petinggi, ketua umum Partai bahkan oleh Sandiaga Uno.
Akhir kata, semua kejadian ini akan menjadi satu disaat KPU mengumumkan Presiden Resmi 2019-2024 atas hasil Real Count KPU. Entahlah apakah hal ini ada hubungannya dengan keluarnya episode terakhir dari film Avenger END GAME dimana Thanos akhirnya kalah? Tak ada yang tahu, yang jelas Rakyat pendukung Film Avenger dan Rakyat Pemerhati PEMILU dan KPU sama sama sedang mengantri mengharapkan siapa pemenang dari Babak terakhir yang sangat menentukan ini, baik dalam film Avenger episode terakhir dan Pengumuman Akhir KPU hasil Real Count babak Final. Apakah Prabowo akan meniru Takdir Thanos dalam film AVENGER : END GAME? Mari kita saksikan saat Real Count sudah mencapai 100%.