Indovoices.com- Terkait penyelenggaraan PON Papua 2020, tercatat sejumlah pending issue terkait, yakni penyesuaian jumlah cabor, penyesuaian klaster, dan kapasitas penginapan.
Hal-hal itu secara khusus dibahas dalam Rapat Koordinasi Teknis Persiapan Penyelenggaraan PON Papua 2020. Rapat merupakan tindak lanjut hasil ratas yang langsung dipimpin Presiden RI, pada 26 Agustus 2019, dan juga kelanjutan dari Rapat Koordinasi Teknis Tingkat Eselon 1 Persiapan PON dan PEPARNAS Papua 2020, pada 29 Agustus 2019, yang dilaksanakan di Kemenko PMK.
Rapat dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida dan dihadiri Sesmenpora, Deputi IV Menpora, Wakil Ketua KONI, Kadisorda Papua, dan perwakilan dari Kementerian PUPR. “Agenda utama Rakornis adalah membahas pending issue terkait penyelenggaraan PON Papua 2020, khususnya: penyesuaian jumlah cabor, penyesuaian klaster, dan kapasitas penginapan,” kata Shuida mengawali arahannya.
Menurut Shuida, pihak terkait baik KONI dan Pemprov Papua sudah menindaklanjuti arahan ratas terkait pengurangan cabor menjadi maksimal 37 cabor, dengan mempertimbangkan cabor olimpic, ketersediaan venue, dan cabor unggulan Papua. Namun Keputusan terkait jumlah cabor akan diputuskan oleh Menpora melalui rapat teknis yang diharapkan dapat dipimpin oleh Menpora pada minggu ini.
Sementara terkait dengan pengurangan klaster lokasi pertandingan, Shuida menyampaikan bahwa dari 6 klaster menjadi 3 klaster juga menjadi pembahasan khusus, dimana klaster yang ditetapkan adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Mimika. Sedangkan Kabupaten Merauke akan menjadi kabupaten penyangga (sub-klaster). “Upaya ini diharapkan dapat mewujudkan efisiensi penyelenggaraan PON Papua 2020,” ujarnya.
Untuk ketersediaan penginapan, menurut Shuida, Pemrov Papua sudah menjamin ketersediaan penginapan bagi para kontingen. “Didukung dengan hotel yang telah tersedia, dan rusunawa yang disiapkan oleh Kementerian PUPR, serta optimalisasi balai-balai yang memiliki penginapan setara bintang 3, maka dapat dipastikan persoalan ketersediaan penginapan dapat diatasi,” terang Shuida. (jpp)