Indovoices.com- Kepolisian RI (Polri) menyebut bahwa demo berujung rusuh di Wamena, Papua, dipicu hoax atau kabar bohong yang bernada rasis. Hoax disebut disebar oleh akun-akun media sosial (medsos) yang kini ditelusuri polisi.
“Yang mereka kembangkan isu yang sensitif di sana tantang rasis. Penyebarnya, akun-akun medsosnya yang menyebarkan sedang didalami juga oleh Direktorat Siber Bareskrim. Info yang saya dapat itu,” ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta.
Jenderal Bintang Satu itu mengaku belum bisa menyampaikan perkembangan situasi secara utuh. Sebab, polisi di lapangan masih terus bernegosiasi dengan massa agar kerusuhan tidak meluas.
“Kapolres belum bisa dihubungi karena masih terus negosiasi dengan massa agar kejadian tersebut tidak meluas. Aparat fokus meredam kejadian di sana,” jelas Dedi Prasetyo.
Ia juga menjelaskan bahwa sejumlah fasilitas publik dirusak dan dibakar massa dalam kerusuhan itu, di mana polisi hingga kini masih mendata dampak kerusuhan.
“Ada beberapa fasilitas publik yang memang dirusak dan dibakar, yang sudah bisa diklarifikasi itu ruko-ruko. Untuk kantor pemerintahan ada juga yang diserang tapi belum terklarifikasi itu milik siapa yang rusak,” pungkas Mantan Wakapolda Kalteng itu. (jpp)