Indovoices.com-Kerugian negara akibat kebakaran hutan dan lahan sepanjang 2019 mencapai Rp 72,95 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai melakukan sosialisasi penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palembang, Sumatera Selatan.
Listyo mengatakan, selain menelan kerugian negara yang besar, dampak dari Karhutla juga membuat dari 0,09 persen sampai 0,05 persen pada 2019 kemarin.
Sebab, karhutla sangat berdampak negatif pada sektor pertanian, kehutanan, transportasi dan perdagangan.
“Banyak sekali kerugian akibat karhutla ini, data yang kami dapat pada 2019 negara merugi 4,5 miliar dollar AS atau sebesar Rp72,95 triliun,” kata Listyo.
Listyo menerangkan, integrasi antar pihak terkait untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sangat diperlukan.
Begitu juga dengan pihak perusahaan, untuk menjaga wilayah mereka agar tidak terbakar selama musim kemarau nanti.
“Perusahaan juga wajib memberdayakan warga sekitar untuk mencegah agar wilayah mereka tidak terbakar. Harus ada inovasi untuk membuka lahan tanpa membakar,” ujarnya.
3 wilayah rawan karhutla
Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup, Rasio Ridho menjelaskan, ada beberapa wilayah di Sumatera Selatan yang rawan terbakar.
Wilayah tersebut yakni Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin , Ogan Ilir dan Musi Banyuasin.
Pihak perusahaan menurut Rasio juga harus melakukan antisipasi agar tidak terbakar dengan menyiapkan seluruh alat pemadam di lokasi mereka.
“Kita akan cek kesiapan dari perusahaan ini bagaimana. Apakah alatnya sesuai standar atau tidak. Karena penanggulangan ini menjadi prioritas,” jelas Rasio.
Rasio menerangkan, tiga Provinsi seperti Jambi, Riau dan Sumatera Selatan memiliki luasan lahan gambut yang banyak. Sehingga jika wilayah itu terbakar akan berdampak besar bagi wilayah lain.
“Bahkan dampaknya bisa berbulan-bulan karena tiupan arah angin ke lokasi karhutla tersebut,”ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, mereka menyiapkan dana sebesar Rp 37 miliar untuk penanggulangan karhutla.
“Kami menunggu program konkret dari pemerintah daerah (Kabupaten/kota) untuk penanggulangan Karhutla. Kita sudah siapkan dana APBD Rp 37 miliar untuk penanggulangan karhutla ini,” jelasnya.(msn)