Diterbitkannya IMB diatas lahan reklamasi oleh Pemprov DKI (Anies) menimbulkan polemik, karena IMB itu diterbitkan tanpa ada dasar Perda yang mengatur pajak tambahan 15% yang dahulu diperjuangkan oleh Ahok, Anies mencoba mengalihkan isu dengan menyebut lahan reklamasi itu sebagai pantai bukan pulau, tapi apapun sebutannya itu tidaklah penting yang penting adalah kemana perginya uang pajak tambahan sebesar lebih dari Rp 100triliun? Tidak ada makan siang gratis tidak masuk akal jika Anies membebaskan begitu saja potensi pajak sebesar Rp 💯 triliun
Ada dugaan bahwa Anies sedang mengumpulkan uang untuk modal kampanye pilpres 2024 nanti, dan sebagian dari pajak tambahan itu akan menjadi modal kampanye pilpresnya nanti.Dugaan yang wajar mengingat begitu besarnya potensiuang pajak yang hilang karena tidak jelasnya kemana uang pajak sebesar itu? Tidak wajar bila Anies berani mengambil resiko untuk menerbitkan IMB reklamasi tanpa ada pajak tambahan sebesar itu jika dia tidak mendapatkan keuntungan apapun juga.
Jika Anies ingin maju pilpres besar kemungkinan dia akan bersaing dengan Prabowo untuk berebut tiket capres, karena Anies cuma populer di antara para pendukung Prabowo sedangkan dikalangan pendukung Jokowi dia tidak populer, jadi potensi suaranya akan lebih banyak berasal dari pendukung Prabowo jadi kemungkinan besar antara Anies dan Prabowo cuma 1 orang saja yang akan maju pilpres. Ambisi Anies untuk menjadi presiden sebenarnya sudah terlihat saat dia memberikan data yang salah tentang lrt Palembang pada Prabowo, mungkin Anies lebih senang agar Prabowo kalah pada pilpres 2019 ini, jika Prabowo menang pilpres tentu dia akan maju untuk periode ke2 pada pilpres 2024 nanti dan peluang Anies untuk menjadi capres akan sangat kecil.
Akan lebih mudah bagi Anies untuk mengalahkan Prabowo dalam perebutan tiket capres jika Prabowo bukan seorang presiden, kita bisa lihat hasil kerjanya dijakarta sama sekali tidak mengdongkrak suara Prabowo, pada Pilkada DKI lalu Anies mendapatkan 58% suara dan menang telak atas Ahok, padahal saat itu pemilih Anies sebagian besar adalah pendukung Prabowo dan pemilih Ahok adalah pendukung Jokowi, sedangkan hasil pilpres di DKI itu Jokowi menang tipis atas Prabowo, itu berarti ada sebagian dari pemilih Anies yang beralih dukungan memilih Jokowi mungkin karena ada beberapa kebijakan Anies yang dinilai kontoversial sehingga mereka mengalihkan dukungan
Jika Prabowo tidak cepat bertindak kemungkinan besar dia akan kalah dari Anies dalam perebutan tiket capres, peluang Prabowo untuk menyingkirkan Anies terbuka pada masalah kisruh IMB reklamasi itu, sebenarnya tidak ada masalah IMB itu diterbitkan jika ada pajak tambahan 15% yang jadi masalah adalah tidak jelas kemana perginya uang pajak tambahan 15% yang diperkirakan senilai lebih dari Rp 💯 triliun, mungkin fraksi Gerindra bisa berinsiatif untuk mengadakan pansus untuk menyelidiki apakah terjadi pelanggaran oleh Anies sehingga bisa dilakukan impeachment, apalagi mengingat sebelumnya ada anggota DPRD Jakarta yang telah ditangkap karena korupsi terkait masalah pajak tambahan itu, maka bisa diselidiki juga apakah ada unsur korupsi pada IMB itu
Ingat dalam politik ada istilah tidak ada kawan dan lawan yang abadi, walaupun saat ini kelihatannya mereka berada dalam 1kubu tapi tidak tertutup kemungkinan mereka akan bersaing merebut tiket capres, melihat hubungan Anies dan Prabowo membuat saya teringat kata-kata
Almarhum Gus Dur yang bilang saya jadi presiden itu cuma modal dengkul itupun dengkul Amien Rais, tapi pada perjalanannya sebagai presiden Gus Dur disingkirkan oleh Amien Rais, sedangkan Anies menjadi gubernur itu modal uang dari Sandi dan perjuangan Prabowo, berkat bantuan Prabowo Anies bisa menjadi gubernur, tapi saat ini kita belum tahu apakah nanti Prabowo akan menyingkirkan Anies atau sebaliknya Anies yang menyingkirkan Prabowo dalam perebutan tiket capres