Tidak berlebihan rasanya jika orang menyebut Danau Toba sebagai “serpihan surga” karena memang indah bukan main…
Jadi kalau ada yang bilang mudik tahun ini seperti di neraka, suruh sekali-kali dia mudik ke Danau Toba, Sumatera Utara agar dia juga tahu bagaimana rasanya main-main ke “surga”.
Menyaksikan perpaduan antara indahnya pemandangan Danau Toba, mistisnya boneka Sigale-gale dan kentalnya adat batak dalam tari Tor-Tor sungguh membuat perasaan campur aduk.
Ada rasa kagum, bangga, terpesona tetapi juga miris…
Kagum betapa kayanya negeri ini dengan adat dan budaya, bangga terlahir di Indonesia, terpesona dengan keindahannya tetapi juga miris jika melihat kenyataan bahwa keindahan
Danau Toba tidak dikelola dengan maksimal oleh pemerintah…
Meski saya bukanlah orang Batak, tetapi sedih rasanya melihat tarian Tor-tor jarang dipentaskan, boneka Sigale-gale ” tidak ada harganya” dan Danau Toba sepi turis asing. Berpuluh-puluh tahun pariwisata Sumatera Utara tertidur…
Hanya cukup “nyawer” kita sudah bisa menari tor-tor, padahal menyaksikan pertunjukan tari Kecak di Uluwatu, Bali, kita harus merogoh kocek 100 ribu hingga 300 ribu rupiah untuk turis asing.
Kemahalan? Faktanya tiket ludes dan panggung selalu penuh. Selama pertunjukan penonton terpukau oleh tari Kecak yang begitu magis berpadu dengan latar belakang sunset pura Uluwatu yang sangat menakjubkan.
Suasana yang dihadirkan sungguh menghipnotis penonton…
Apakah tari Kecak lebih bagus daripada tari Tor-tor, tidak! Keduanya memiliki sejarah adat dan budaya yang sangat kental.
Apakah Uluwatu lebih indah dari danau Toba? Juga tidak! Ada puluhan bahkan ratusan bukit indah berlatar belakang Danau Toba disana. Sunset pun berasal dari Matahari yang sama dengan matahari yang di Uluwatu.
Lalu mengapa yang satu mahal dan yang satu murah? Jawabnya jelas! Pariwisata Bali dikelola dan dikemas dengan baik dan profesional sedangan di Danau Toba potensi wisata diabaikan. Pemerintah Sumatera Utara gagal “menjual” Danau Toba yang sesungguhnya sangat menakjubkan…
Beruntunglah kita punya presiden Jokowi yang sadar akan potensi besar Danau Toba dengan menjadikan kawasan ini masuk ke dalam proyek strategis nasional, “10 Bali baru Indonesia”.
Bandara Silangit, Karnaval kemerdekaan Danau Toba, pembangunan Taman Bunga Nusantara, pembangunan jalan tol, pembangunan zona wisata dan konsentrasi kelestarian Danau adalah enam langkah nyata Jokowi mengembangkan wisata Danau Toba. Lihatlah hasilnya! sekarang dari Jakarta ke Danau Toba hanya 2 jam perjalanan saja dengan pesawat..
Tentu Jokowi tidak bisa sendiri, dibutuhkan peran pemerintah daerah untuk menyempurnakannya. Pemerintah Pusat dan daerah harus bersinergi mewujudkannya.
Sehingga tidak ada pilihan lain, pilpres nanti kita pilih Jokowi dan Pilkada tanggal 27 Juni besok lusa pilih temannya Jokowi, Djarot-Sihar Sitorus nomor urut 2 demi “menjual Danau Toba”…
Horassss!