Indovoices.com-Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 Tahun 2021 sudah sangat dekat sekali untuk itu perlu disiapkan berkaitan dengan tempat stadion yang akan digunakan untuk bertanding. “Saya menerima laporan bahwa ada 10 stadion yang disiapkan, 6 stadion utama dan 4 stadion cadangan. Saya minta betul-betul ini dicek ke lapangan, harus betul-betul representatif untuk pertandingan kelas dunia,” ujar Presiden saat memimpin Rapat Terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta.
Dalam ratas tersebut, Presiden meminta dicek dimulai dari lingkungan, lapangan, tempat duduk, ruang ganti, toilet, sampai ruang pers media yang betul-betul representatif. “Kalau ada memang kekurangan dan perlu direnovasi, perlu disempurnakan agar segera betul-betul disiapkan, agar siap digunakan di tahun 2021,” ujar Presiden.
Arahan kedua yang disampaikan, Presiden juga meminta agar dilihat secara detail ketersambungan antara stadion dengan sarana transportasi akomodasi peserta kompetisi Piala Dunia FIFA U-20. “Jangan sampai misalnya pertandingan terlambat gara-gara persoalan konektivitas. Oleh sebab itu, sarana dan prasarana akomodasi juga harus memiliki pelayanan kelas dunia,” tegas Presiden.
Presiden meminta agar memanfaatkan event ini untuk promosi Indonesia kepada dunia. Menurutnya ini merupakan momen penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara maju, bangsa besar, dan negara maju yang mampu melaksanakan event internasional dengan sangat baik. “Ingat bahwa Piala Dunia FIFA U-20 ini akan menjadi pusat perhatian, spotlight dunia karena event ini akan diikuti oleh 24 negara dari 5 benua,” ujar Kepala Negara.
Di akhir pengantar, Presiden meminta pengalaman dan kesuksesan Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games dan Asian Paragames di 2018 dapat dijadikan acuan, dijadikan standar dalam penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 Tahun 2021 yang akan datang.
Turut hadir dalam ratas kali ini di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Marinves Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, KSP Moeldoko, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkes Terawan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menpora Zainuddin Amali, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Kominfo Jhonny G. Plate, Menparenkraf Wishnutama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Jaksa Agung ST Burhanudin, Kapolri Idham Aziz, Kabin Budi Gunawan, Wamenkeu Suahasil Nazara, Ketua PSSI Mochammad Iriawan, Ketua KOI Raja Sapta Oktohari, Plt. Kepala BPKP Iswan Elmi, dan jajaran eselon satu di lingkungan Lembaga Kepresidenan.
Persiapan Timnas
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menyampaikan bahwa arahan oleh Presiden terkait Piala Dunia U-20 yakni masalah persiapan venue yang harus segera ditentukan dan Tim Nasional (Timnas) U-20. Untuk Timnas, menurut Menpora, sekarang ini sedang masuk pada tahap seleksi dan beberapa hari ke depan akan mulai diujicobakan di Thailand.
“Venue-nya harus segera ditentukan supaya perbaikannya bisa kita lakukan lebih awal. Karena semua stadion yang akan kita gunakan pasti akan ada perbaikan. Cuma ada yang minor, ada yang major. Kemudian yang kedua adalah persiapan timnas. Jadi Pak Presiden wanti-wanti betul persiapan timnas kita jangan sampai di babak penyisihan sudah tersingkir,” jelas Menpora terkait persiapan Piala Dunia FIFA U-20 usai Rapat Terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta.
Penentuan venue dari 10 yang diusulkan, menurut Menpora, hingga kini belum mendapatkan konfirmasi FIFA akan menggunakan yang mana. “Tapi sebagai informasi kepada teman-teman sekalian bahwa sejak kemarin, hari ini, dan besok tim dari PSSI yang dipimpin oleh Sekjen sedang rapat di markas FIFA,” ujar Menpora.
Informasinya tanggal 25, menurut Menpora, akan ditentukan mana venue yang akan digunakan pada Piala Dunia FIFA U-20. Ia juga menjelaskan bahwa ada 10 stadion yang di-submit atau dimasukkan ke FIFA, baru kemudian nanti ditentukan stadion mana yang akan digunakan. “Informasi awalnya itu akan menggunakan 6 stadion. Tetapi kemudian informasi yang masuk lagi, untuk efisiensi dan koordinasi supaya cepat, FIFA hanya akan menggunakan 4. Tapi kita lagi negosiasi, kita minta supaya tetap kembali ke enam, enam venue stadion,” terang Menpora.
Mengenai kekurangan-kekurangan apa yang disampaikan oleh FIFA, Menpora berjanji akan segera memperbaiki. “Karena ada yang seperti GBK itu yang skornya paling tinggi, pembenahan-pembenahannya minor saja, tetapi ada juga yang mayor gitu. Nah itu tergantung FIFA menentukannya seperti apa kita akan ikut,” tambahnya.
Alasan diusulkan banyak stadion, menurut Menpora, agar daerah-daerah juga bisa merasakan atmosfer pertandingan internasional dan secara teknis penggunaan 6 lapangan daripada 4 lapangan terkait banyaknya frekuensi penggunaan rumput. Mengenai stadion yang terkena banjir, Menpora menyampaikan bahwa alasannya bukan karena itu melainkan karena kualitas lapangan. “Shin Tae Yong (pelatih Timnas, red) tidak menyampaikan soal banjir tetapi kualitas lapangan. Menurut kita kan sudah bagus itu lapangan tapi ternyata sehari dia datang ke situ, kelihatan dari luar bagus di dalamnya standarnya belum. Dikhawatirkan akan cedera anak-anak, sangat gampang cedera,” jelas Menpora.
Berkaitan dengan lapangan tersebut, Menpora menyampaikan akan berkoordinasi dengan Ketua Umum PSSI untuk mencari lapangan pengganti. “Nah saya bilang, usulan PSSI di mana nanti pemerintah yang akan bantu untuk memutuskan itu,” tambahnya. Soal perbaikan stadion, menurut Menpora, anggaran itu ada di Kementerian PU. “Kemenpora akan menunggu rancangan anggaran biaya yang disiapkan oleh PSSI baik untuk penyelenggaraan maupun untuk Timnas itu sendiri,” tambahnya.
Sekarang, lanjut Menpora, sedang menunggu rapat yang ada di markasnya FIFA. “Kan kita belum tahu yang akan di-handle oleh FIFA itu apa dan kemudian yang akan menjadi bagian tanggung jawab Indonesia apa. setelah itu baru kita tahu dan akan kita susun anggarannya,” pungkas Menpora. (kominfo)