Indovoices.com –Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana untuk menggabungkan data milik PT PLN (Persero) dan PT Telkom (Persero) Tbk untuk mempermudah penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
Erick mengatakan, dengan penggabungan data tersebut diharapkan proses penyaluran bantuan dari pemerintah diharapkan tidak memerlukan proses panjang sehingga rentan dikorupsi.
“Ke depan kami ingin menggabungkan data PLN dan Telkom supaya tadi kalau ada bantuan langsung mengena kepada rakyat, tidak menjalar panjang yang akhirnya rentan untuk korupsi,” jelas Erick ketika memberikan paparan dalam acara Nusantara Fasion Festival secara virtual.
“Ini kita nggak mau suudzon, tapi kita berupaya untuk menjaga dengan baik,” jelas Erick.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN tersebut mengatakan saat ini pihaknya tengah menggabungkan data Pegadaian, BRI, dan PNM untuk menyalurkan kredit Ultra Mikro (UMi) atau bantuan kepada UMKM dalam bentuk lainnya. “Tidak seperti sekarang tebak-tebakan data,” jelas Erick.
Dia pun mencontohkan, saat ini dalam rangka penyaluran bantuan kepada UMKM dalam bentuk hibah sebesar Rp 2,4 juta pun menggunakan data yang dimiliki perusahaan-perusahaan BUMN, yakni BRI dan PNM.
Bantuan tersebut bertujuan agar ada penyebaran yang proporsional terkait stimulus pemulihan ekonomi. Nantinya, bantuan berupa hibah yang akan disalurkan mulai 17 Agustus 2020 tersebut bakal diberikan kepada 12 juta pelaku UMKM.
“ketika bicara mengenai hibah untuk ultra mikro, itu terbesar memakai data perusahaan BUMN, yaitu dari BRI dan PNM. Kurang lebih dari situ saja kontribusinya sudah 7 juta,” jelas Erick. (msn)