Indovoices.com -Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terus berupaya memperkuat sinergi dengan berbagai stakeholder kelautan dan perikanan untuk mengoptimalkan pembangunan ke depan. Menteri Edhy melakukan audiensi dengan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola, Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza, dan Bupati Nias Sokhiatulo Laoli secara terpisah di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Sulteng Longki menyampaikan bahwa Sulawesi Tengah memiliki wilayah laut yang begitu luas. Bahkan, wilayah perairan Sulawesi Tengah mencapai dua per tiga dari keseluruhan wilayahnya. Meskipun begitu, ia mengungkapkan bahwa masih terdapat beberapa program sektor kelautan dan perikanan yang belum dapat direalisasikan.
“Daerah kami begitu luas. Garis pantainya enam ribuan kilo. Namun, banyak program yang belum bisa dijalankan padahal sudah masuk dalam KRISNA (red: aplikasi perencanaan kinerja – kolaborasi BAPPENAS, Kemenkeu dan KemenPANRB),” ujarnya.
Untuk itu, ia membawa sejumlah dokumen resmi program-program tersebut untuk dapat ditinjau oleh Menteri Edhy beserta jajarannya. Salah satunya terkait kawasan konservasi di wilayah Sulteng. Bergerak cepat, Menteri Edhy bersama dengan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti dan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto segera mempelajarinya dan langsung menandatangani dokumen-dokumen yang sempat tertunda tersebut.
“Secara prinsip saya setuju. Nanti tinggal disampaikan teknisnya. Kami mohon juga agar antara Pemda dan Pusat ini bisa searahkan aturan perikanan supaya tidak tumpang tindih. Jangan sampai menyulitkan para nelayan dan pelaku usaha kita,” ucap Menteri Edhy.
Tak hanya itu, Menteri Edhy pun mengusulkan agar Sulawesi Tengah membangun budidaya perikanan di daerahnya untuk menyerap lapangan kerja dan mengoptimalkan potensi perikanan. Untuk itu, ia meminta Longki bersama para bupati di wilayahnya untuk memetakan wilayah laut tenang yang dapat dijadikan pusat budidaya.
Sementara itu, dalam pertemuan bersama Bupati Muba, Menteri Edhy didampingi Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto dan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja.
Bupati Muba Dodi Reza menyampaikan bahwa wilayahnya memiliki potensi perikanan budidaya air tawar yang luar biasa. Kabupaten Musi Banyuasin memiliki beberapa sungai besar seperti Musi. Ia menambahkan bahwa daerahnya berencana untuk membuat festival makan ikan. “Kemudian, masyarakat di sana juga hobi makan ikan. Jadi saya ingin membuat suatu sistem yang terintegrasi mulai dari hulu sampai hilirnya,” ucapnya.
Di samping itu, Dodi menyebut bahwa Kabupaten Musi Banyuasin memiliki potensi sebagai daerah dibangunnya pabrik pakan ikan. Ikan hasil produksi dari pakan ikan ini nantinya dapat dimanfaatkan menjadi pindang dan produk olahan lainnya. Tak hanya sampai di situ, Dodi mengusulkan agar daerah ini bisa menjadi salah satu tujuan pariwisata di Sumsel.
“Intinya, kami ingin menyukseskan program-program KKP di Musi Banyuasin sebagai sentra perikanan di Sumatera Selatan,” ujarnya.
“Selama ini, kalau mendengar ‘Musi Banyuasin’, orang selalu berpikirnya gas, batubara, dan kelapa sawit. Padahal, kita itu sungainya besar. Ada enam sungai besar. Luar biasa, Pak. Saya ingin nanti orang melihat Musi Banyuasin itu teringat akan ikannya,” lanjut Dodi.
Menanggapi berbagai rencana tersebut, Menteri Edhy menyampaikan dukungan. Untuk melengkapinya, ia juga mendorong agar besarnya potensi sumber daya alam yang ada di Musi Banyuasin bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan fasilitas budidaya ikan. Menurutnya, hal ini akan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat yang mayoritas merupakan transmigran.
“Jadi, rencananya kita tempatkan Balai Benih di situ sekaligus bikin wilayah budidaya. Kami mohon nanti para Kades bisa berikan nama-nama kelompok yang ada beserta tempatnya. Kita akan dukung dengan program bantuan ekskavator sungainya, Pak. Kemudian, pasarnya kita buat di Palembang,” tuturnya.
Menteri Edhy optimis jika pemerintah pusat dan daerah bersinergi bersama untuk membangun daerah. “Saya yakin kalau kita kerja sama, Kabupaten ini sudah punya sumber daya yang cukup. Saya yakin kalau kita kerja sama, ini bisa direalisasikan,” pungkasnya.
Begitupun dalam pertemuan dengan Gubernur Riau dan Bupati Nias, Menteri Edhy bersama jajaran juga menerima berbagai masukan untuk menggiatkan kembali usaha sektor kelautan dan perikanan. Sebagaimana diketahui, Riau dan Nias sama-sama memiliki potensi perikanan yang besar namun belum dikelola secara optimal. (jpp)