Indovoices.com- Banyak hal yang bisa digambarkan tentang penyakit tidak menular di Indonesia. Dan program terkait hal ini sangat strategis supaya masyarakat bisa mengenal lebih jauh lagi masalah kesehatan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Pradana Soewondo dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB’9) dengan tema “Peluncuran Program Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit”.
Acara Dismed FMB’9 kali ini diselenggarakan di gedung Aula IMERI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Salemba, Jakarta.
Turut hadir sebagai narasumber Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Cut Putri Arianie.
“Saat ini banyak masyarakat kita yang mengidap penyakit yang tidak menular sehingga menurunkan kinerja dan aktivitasnya,” ujar Pradana.
Meskipun penyakitnya tidak menular, menurut Pradan, namum bisa menjadi penyakit yang kronis. Keuntungan dari penyakit ini mempunyai faktor risiko bersama.
“Beberapa hal yang menyebabkan penyakit tidak menular di antaranya karena kurang bergerak, makanan berlebih, obesitas, hipetensi, dan meroko,” jelas Pradana.
Menurut Pradana, itu adalah faktor risiko yang menjadi penyakit tidak menular. Sehingga menjadi tugas bersama memegang fakror risiko itu.”Jika itu bisa kita pegang maka kita langsung menanganinya,” ujarnya.
Di bogor, Pradana menjelaskan, ada penelitian penyakit tidak menular. Dimulai dari tahun 2010 yang akan selesai pada tahun 2020. Dari hasil penelitian, 60% penyakit diabetes bisa kembali menjadi normal lagi.
“Jika kita bisa rutin mengunjungi posibo maka ada peluang untuk kita normal kembali. Yang terpenting intensif melakukan pencegahan,” pungkas Pradana. (jpp)