Indovoices.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan partisipasi perempuan dalam ekonomi kerapkali terkendala karena berkah tugas melahirkan generasi baru ke dunia. Padahal menurutnya, dalam kondisi hamil dan menyusui, perempuan tetap bisa berpikir dan bekerja dengan baik. Hal tersebut diungkapkan Menkeu pada acara yang bertemakan “Kesetaraan Gender dalam Memperkuat Perekonomian Sebuah Bangsa”.
“Jangan menyia-nyiakan perempuan Indonesia yang memiliki kemampuan besar tapi terbatas karena lingkungan,” ujar Menkeu di acara Rakornas Kementerian Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak, Rabu (24/04) di ICE BSD Tangerang.
Menurut Menkeu, agar dapat tercipta kesempatan yang sama dalam dunia kerja, pemberi kerja harus bisa membuat lingkungan kerja dengan level playing field yang sama antara perempuan dan laki-laki. Contoh yang dapat dilakukan adalah penyediaan ruang menyusui dan Tempat Penitipan Anak di gedung kantor.
Pada titik-titik tertentu, perempuan perlu diberikan dukungan. Para pemberi kerja harus mampu mendesain kebijakan yang dapat memungkinkan perempuan untuk terus produktif, berkapasitas dan berkarya.
“Menurut survey McKinsey, kue ekonomi akan hilang sebesar 12 triliun USD jika tdak tercipta kesetaraan gender. Kalau dunia menciptakan suasana yang setara antara laki-laki dan perempuan, maka perekonomian akan 16,5% lebih tinggi, lebih sejahtera dan inklusif,” tukasnya.
Namun, Menkeu juga berpesan pada para perempuan untuk terus mengasah kemampuan, utamanya membaca data, menganalisa, dan membuat keputusan dengan menggunakan fakta. Perempuan juga harus melek isu dan turut berpartisipasi di bidang politik.(mr/hpy/nr)