Indovoices.com- Gerakan terorisme global selalu menemukan cara dan bentuk baru untuk mengancam dunia. Dengan demikian, kerja sama antara PBB dan organisasi regional sangat penting untuk mencegah, memberantas, dan melindungi masyarakat dari ancaman terorisme, baik di masa kini maupun di masa yang mendatang.
Demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam Debat Tingkat Menteri Dewan Keamanan (DK) PBB dengan tema “Kerja Sama PBB dan Organisasi Regional serta Sub-regional Guna Mendukung Perdamaian dan Keamanan dalam Pemberantasan Terorisme”, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.
Ada tiga hal telah yang ditekankan oleh Menlu Retno pada pertemuan DK PBB tersebut.
Pertama, pentingnya penguatan upaya pencegahan penyebaran ideologi terorisme pada tingkat nasional. Kedua, penguatan mekanisme regional dan sub-regional yang tepat dalam penanggulangan terorisme. Terakhir, sinergi strategi penanggulangan terorisme pada tingkat global, sub-regional, regional, dan nasional.
Di hadapan DK PBB, Menlu Retno juga berbagi pengalaman upaya penanggulangan terorisme di tingkat nasional dan kawasan Asia Tenggara yang dapat menjadi pembelajaran bagi kawasan lainnya.
“Indonesia bersama dengan Malaysia dan Filipina telah mengembangkan mekanisme kerja sama trilateral untuk mengatasi ancaman kelompok teroris di Laut Sulu,” jelas Menlu RI seraya menyampaikan upaya Pemerintah RI menyusun Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme dengan merujuk pada dokumen ASEAN dan Sekjen PBB.
“Tidak ada satupun kawasan yang kebal dari ancaman terorisme. Dengan demikian, kerja sama global merupakan satu-satunya upaya nyata untuk melawan ancaman terorisme,” tutup Menlu RI
Debat Tingkat Menteri DK PBB merupakan salah satu kegiatan utama Presidensi Rusia di DK PBB pada bulan September 2019. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menlu Rusia Sergey Lavrov dan dihadiri oleh sejumlah Menteri dan Pejabat Tinggi negara anggota DK PBB.
Pembahasan Debat difokuskan pada peran organisasi regional dalam memperkuat upaya penanggulangan terorisme, termasuk melalui kerja sama dengan PBB. Kedua topik tersebut pun selaras dengan prioritas keanggotaan Indonesia pada DK PBB. (jpp)