Indovoices.com –Kota Semarang menempati posisi kedua setelah Kota Jayapura, dengan tingkat penularan virus corona atau incidence rate tercepat se-Indonesia pada 13-19 Juli. Merespons hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang diperketat lagi.
“Kota Semarang memang harus diperketat, maka surat saya dua minggu lalu meminta kepada Semarang Raya untuk semua menerapkan pembatasan kegiatan, tapi saya minta perketat lagi dong, diperketat lagi,” kata Ganjar kepada wartawan
Masih Banyak Masyarakat Semarang yang Berkerumun
Ganjar kemudian menyoroti kegiatan berkerumun masyarakat di Semarang, seperti saat berolahraga di Simpang Lima pada hari minggu. Padahal menurut Ganjar, saat itu Car Free Day (CFD) di Simpang Lima masih ditiadakan.
“Minggu lalu saya sepedaan di Simpang Lima, Car Free Day. Memang enggak ada Car Free Day, memang enggak ada, tapi kayak ‘cendol’ (ramai padat -red) juga di sana gitu lho,” ungkapnya.
“Maksudku mending ditutup aja, ditutup aja wilayah itu biar tidak jadi titik temu, titik berkerumun. Enggak ada CFD, tapi jalannya dibagi dua, yang sini untuk lewat kendaraan bermesin, yang sini untuk sepeda, ya sami mawon (sama saja),” tegasnya.
Ganjar juga merasa khawatir dengan anak-anak kecil yang diajak orang tuanya berolahraga atau berjalan-jalan di Simpang Lima. Terlebih sebagian dari mereka tak memakai masker dan bersentuhan dengan orang lain.
“Saya itu ngeri, ada anak kecil itu kan lucu banget ya, maunya berolahraga, ngajak jalan-jalan, lho ini kan bahaya. Dia enggak pakai masker, terus kemudian berhubungan dengan sekian banyak orang eee ngegemesin dijiwit–jiwit (gemes dicubit), wis tangane belum tentu resik (sudah tangannya belum tentu bersih), ini yang mesti kita jaga,” ujar Ganjar
Ganjar mendukung apabila Pemkot Semarang kembali menerapkan pengetatan PKM seperti periode pertama. Namun menurutnya, hal ini harus berdiskusi terlebih dulu bersama warga dan sejumlah pihak.
“Iya, bisa-bisa (diperketat seperti awal mula PKM). Enggak apa-apa, ajak aja dialog warga bahwa pada titik tertentu memang harus ada yang direm gitu,” tegasnya.
Satgas COVID-19 Nasional mencatat penularan virus corona di Semarang pada pekan lalu berada di angka 50,4 di bawah Kota Jayapura yang sebesar 59,7. Di bawah Semarang ada Jakarta Pusat, Bangli, dan Banjar Baru.(msn)