Indovoices.com- Para penghulu diminta untuk ikutserta dalam memperkuat pengarusutamaan moderasi beragama. Hal ini disampaikan Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan pada Penganugerahan Pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Musabaqah Bahsul Kutub (MBK) Tingkat Nasional Tahun 2019, di Bekasi.
“Penghulu merupakan tokoh yang tidak hanya menjadi rujukan ilmu keislaman, tetapi juga sebagai rujukan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.
“Kita harus gali dari peradaban keislaman agar tugas-tugas kepenghuluan di lingkungan Ditjen Bimas Islam ini, moderasi beragama betul-betul memiliki legitimasi,” sambungnya.
Dikatakan Sekjen, berdasarkan hasil kajian literatur keislaman, setidaknya ada lima indikator seseorang dinilai moderat. Yaitu, keterbukaan/memiliki watak terbuka, mengedepankan nalar/intelektualitas, sadar limitasi/keterbatasan diri, memiliki rasa tawadhu/rendah diri, dan berpikir untuk kemanfaatan umat.
Sekjen juga mengapresiasi penghulu atas layanan yang telah diberikan secara optimal. “Alhamdulillah, indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan KUA pada tahun 2018 sebesar 80.40, meningkat secara signifikan dari tahun 2016. Mudah-mudahan di tahun 2019 ini indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan KUA semakin meningkat,” katanya.
LKTI dan MBK berlangsung empat hari, 17-20 September 2019 di Bekasi. Kegiatan ini diikuti penghulu hasil seleksi di tingkat kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia.
“Saya ucapkan selamat kepada semua peserta Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Musabaqah Bahsul Kutub, karena pada hakikatnya semua peserta merupakan pemenang yang sesungguhnya,” tutup Sekjen. (jpp)