Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita, secara umum pendidikan merupakan suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri bagi setiap individu agar dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya dengan baik. Sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab” ( pasal 3 uu RI No.20 tahun 2003)
Perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan yang akan ditempuh setelah pendidikan sekolah menengah baik SMA, SMK maupun MA. Ada beberapa macam bentuk perguruan tinggi seperti : Universitas, sekolah tinggi, institute, politeknik, dan akademi. Program pendidikan perguruan tinggi pun beranekaragam mulai dari Diploma, Serjana (S-1), magister (S-2) bahkan Dokter (S-3).
Mahalnya pendidikan perguruan tinggi hingga menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terutama anak yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu atau perpenghasilan rendah, belum lagi banyaknya saingan untuk masuk perguruan tinggi terutama perguruan tinggi negeri.
Namun mengingat pentingnya pendidikan di perguruan tinggi, kita tidak boleh menyerah begitu saja karena begitu banyak jalan dan cara agar kita tetap bisa menyelesaikan pendidikan, asalkan kita ada kemauan, usaha dan semangat yang tinggi. Karena saat ini sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia selain perguruan tinggi negeri yang telah menyediakan sistem Pendidikan Jarak Jauh Pada pendidikan Tinggi untuk mahasiswa yang ingin kuliah sambil bekerja, sehingga dengan adanya sistem perkuliahan seperti ini seharusnya tidak ada lagi alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Perguruan tinggi di Indonesia saat ini sangatlah mudah untuk kita temukan, mulai dari yang bestatus negeri maupun swasta pasti ada di kota-kota besar maupun kecil. Dengan kemajuan zaman, untuk menumpuh Pendidikan di peguruan tinggi saat ini sanglah mudah, di zaman dulu hanya segelintir orang saja yang bisa menempuh pendidikan ke Pergururan Tinggi dikarenakan biaya yang tinggi dan akses yang sulit, di zaman now kuliah di perguruan tinggi begitu mudah.
Dengan adanya sistem pendidikan jarak jauh yang di buat pemerintah, kebanyakan kampus di Indonesia mengubah sistem dan tatacara perkuliahannya. Kemudahan-kemudahn yang dibuat pemerintah membuat animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan semakin meningkat.
Walaupun banyak kemudahan yang telah diberikan pemerintah kepada penyelenggara pendidikan tinggi, namun tetap diingatkan untuk meningkatkan kualitas. Pada tahun 2014 lalu pemerintah melakukan reformasi di perguruan tinggi dengan dimana banyak kampus swasta yang di tutup oleh pemerintah. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) melakukan pembinaan terhadap 243 perguruan tinggi di Indonesia.
Dari jumlah itu, 140 perguruan tinggi abal-abal ditutup. “Perguruan tinggi abal-abal kita tutup dulu. Perguruan tinggi abal-abal itu dia punya izin tetapi tidak mengikuti proses pembelajaran yang benar dan atau tidak ada kuliah tetapi memberikan ijazah, ini harus ditutup pertama kali. Ini menyebar di seluruh Indonesia” kata Menristek Dikti M Nasir saat launching Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Yogyakarta, Jumat(10/3/2017).
Niatan pemerintah melakukan hal tersebut menjadi peringatan kepada penyelenggara pendidikan tinggi untuk berhati-hati dalam pelaksanaan proses pembelajaran di perguruan tinggi. Perguruan tinggi saat ini banyak mendapatkan sorotan karena lulusan yang tidak berkualitas.
Apalagi saat ini telah banyak kampus melakukan sistem pembelajaran elektroik (e-learning) , alasan melakukan e-learning adalah untuk memenuhi mahasiswa yang tidak bisa masuk tatap muka di kelas. Memang perlu di jelaskan apa arti pendidikan Jarak jauh yang ada di Undang-undang No. 12 tahun 2012 mengenai pendidikan jarak jauh.
Dalam proses penyelenggaraan banyak kampus memanfaatkan Pendidikan Jarak jauh (PJJ) menjadi jalan tol dalam sistem perkuliahan, seperti yang dikatakan kemenristekdikti tidak kuliah tetapi dapat ijazah. Kalau dianalis kembali ternyata perguruan tinggi zaman now masih sama dengan zaman dulu. Hanya ganti baju saja kalau dulu Kuliah Jarak Jauh dengan akselerasi, zaman Now pendidikan jarak Jauh dengan e-learning, hanya ganti penamaan saja.
Perguruan tinggi harus dikembalikan kepada hakikatnya, walaupun saat ini belajar di perguruan mudah dan murah tetapi tetap berpacu kepada kualitas. Sekarang telah banyak instansi atau perusahaan membuka bidik-bidik belajar online di youtube dan media lainnya asalkan esensi belajar tetap bisa terjaga dan jangan sampai belajar online disukai mahasiswa tatap muka tidak disukai. Dalam hal ini perlu ditekannkan bahwa esensi belajar bukan hannya mengajar tetapi bagaimana kita bisa mendidik secara holistik. Jangan sampai e-learning membuat pendidikan tinggi semakin tidak jelas.
Biarkanlah e-learning menjadi referensi dalam belajar tetapi tatap muka secara utuh tetap dilakukan supaya terjalin hubungan emosional yang baik antara mahasiswa dan dosen, kerena pendidikan bukan hanya sekedar mengajar tetapi pendidikan adalah bagaimana menciptakan manusia menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan, cakap, kreatf, berilmu, demokratis dan bertanggung jawab.