Indovoices.com –5 Juni 2021 besok tepat 100 hari kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso di Kota Solo.
Wali kota Solo, Gibran mengaku akan memaparkannya di Minggu depan.
“Ya nanti, saya akan paparkan,” kata Gibran kepada TribunSolo.com, Kamis (3/6/2021).
“Sudah beberapa rencana, tapi masih nanti ya, nanti saya undang media-media,” ujarnya.
Dirinya mengklaim pencopotan lurah Gajahan menjadi prestasi, karena membersihkan Kota Bengawan dari masalah pungutan liar.
“(pencopotan lurah) iya,” ujarnya.
“Ya intinya inovasi-inovasi (pemkot) mulai dari Balekambang, ya Jalan Gatot Subroto nanti dibahas, minggu depan,” aku dia.
Dilantik 26 Mei Lalu
Sebelumnya, Gibran-Teguh dilantik jadi AD1 dan AD2 pada 26 Februari lalu.
Gibran mengakui, terkait kinerja dirinya selama hampir 100 hari masih banyak yang perlu dibenahi.
“Ya ada target yang sudah dicapai, ada yang belum,” kata Gibran kepada TribunSolo.com, Selasa (1/5/2021).
“Biar semua yang menilai, seluruh warga di Kota Solo,” tambahnya menekanan.
Menurut Gibran masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan dari berbagai sektor.
“Ya biar warga yang menilai, masih banyak yang harus dibenahi,” tuturnya.
“Masih sedikit yang sudah terealisasi,” ungkap dia.
Meskipun demikian, Gibran mengatakan akan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat kota Solo.
“Kita masih harus bekerja lebih keras lagi, ya nanti sedikit demi sedikit,” aku dia.
Pencopotan Lurah Gajahan
Pemecatan Lurah Gajahan Suparno menimbulkan polemik, ada yang pro dan juga kontra dengan protes membuat spanduk sindiran.
Terlebih Suparno per Senin 3 Mei 2021, sudah tak menjabat sebagai lurah setelah resmi dipecat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka gara-gara pungli bermodus zakat.
Bahkan ada yang memasang berbagai spanduk sindiran dan kecamatan di antaranya ‘Lurah Gajahan Hebat Kok Dipecat’ hingga tanda tangan dukungan, Senin (3/5/2021).
Lantas seperti apa sikap Gibran?
“Lurahnya sudah mengakui kesalahan jadi apalagi yang mau dipersoalkan?,” terang dia saat menghadiri pemusnahan 1315,8 liter ciu dan 319 botol miras di Polresta Solo, Rabu (5/5/2021).
“Keputusan saya tidak bisa diubah, tetap dibebastugaskan,” jelasnya menegaskan.
Dia mengaku mengetahui sejumlah spanduk yang beredar yang isinya mendukung lurah tersebut dan menggelar aksi malam-malam.
“Silahkan kalau ada yang mendukung Pak Lurah ya silahkan. Tapi yang mendukung saya lebih banyak,” ungkapnya.
Apel Terakhir Menangis
Suparno resmi tak menjabat Lurah Gajahan setelah dipecat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka per Senin (3/5/2021) pagi ini.
Kenyataan pahit itu karena dugaan pungutan liar bermodus penarikan zakat yang dilakukan sejumlah oknum Linmas.
Dari pantauan TribunSolo.com, pada Senin pagi Suparno sudah berada di kantor Lurah Gajahan.
Ia ikut rapat dengan Sekretaris Camat Pasar Kliwon.
Seorang petugas kelurahan yang enggan disebutkan namanya mengatakan sebelumnya, S sempat memimpin apel.
Apel tersebut dihadiri perangkat dan Linmas Kelurahan Gajahan di komplek Kantor Kelurahan Gajahan.
“Tadi sempat memimpin apel pagi tadi. Beliau sempat menangis,” katanya kepada TribunSolo.com.
Petugas tersebut memahami beban yang dirasakan mantan atasannya seusai dicopot sebagai Lurah Gajahan.
“Kondisinya baru beban berat, stres. Beban nama baik juga,” ucapnya.
Selain itu, Suparno juga berkemas-kemas dan barang-barangnya yang masih ada di kantor tersebut diangkut.
“Beliau itu baik dengan warga Gajahan. Hari ini bebas tugas. Beliau hari ini ambil barang-barang,” ujarnya.
Keliling Kembalikan Uang
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun langsung mengembalikan uang hasil pungutan liar (pungli) oknum linmas di Kelurahan Gajahan, Solo, Minggu (2/5/2021).
Gibran mengatakan, pungli tersebut diduga melibatkan Lurah Gajahan berinisial S.
Aksi pungutan liar tersebut bermodus meminta zakat.
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, Gibran datang mengenakan baju kemeja loreng dengan menggunakan celana berbahan chino hitam dengan sepatu sneaker.
Dia memasuki satu demi satu toko di kawasan Gajahan yang diduga ditarik pungli tersebut.
Gibran ketika bertemu para pedagang memohon maaf lantaran ada tindakan tidak menyenangkan tersebut.
“Bu kulo (Saya) Gibran, Mohon maaf njih ada ketidaknyamanan terkait pemungutan liar di sini,” ungkap Gibran kepada Penjual, Minggu (2/5/2021).
Gibran mengatakan, pihak Pemkot Solo pastikan tidak akan terjadi lagi kejadian pungli yang meresahkan seperti ini.
“Yang bisa mengumpulkan untuk zakat dan sodaqoh itu pihak Baznas bukan lurah atau petugas linmas,” ungkap Gibran.
Dia mengatakan, saat ini lurah tersebut sudah diberhentikan dari jabatan atau dicopot, besok Senin (3/5/2021).
“Besok lurahnya saya copot bu, jadi jangan mau dan jangan takut untuk dilaporkan jika ada kejadian seperti ini lagi,” paparnya.
Gibran memberikan uang sesuai dengan nominal yang diberikan oleh pihak-pihak toko tersebut.
“Lapor, fotokan, adukan dan kirimkan ke Saya, pangapunten njih,” kata dia.
Sudah 4 Tahun
Kasus pungutan liar (Pungli) di Kelurahan Gajahan Solo ternyata sudah terjadi sejak tahun sebelumnya.
Namun, baru tahun ini viral dan ditindak oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Kesaksian tersebut dikatakan penjaga toko baju di kawasan tersebut, Ning Nur Oktavia (25).
Ning mengatakan, selama dirinya bekerja di toko kawasan Gajahan Solo sering ada oknum berpakaian linmas menarik uang.