Indovoices.com-DKI Jakarta tengah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan persebaran corona sejak 10-24 April yang kemudian diperpanjang hingga 22 Mei.
Namun sampai saat ini kasus positif corona yang baru terus bermunculan. Lantas, apakah PSBB di Jakarta akan kembali diperpanjang?
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, nasib PSBB DKI tengah dibahas jajarannya apakah akan dihentikan pada 22 Mei atau kembali diperpanjang.
“Ya, memang tentu akan kita diskusikan, kita bahas bersama dan kita akan rapatkan ya. Idealnya PSBB itu diterapkan ada pengurangan, penyebaran, bahkan penghentian penyebaran,” ujar Riza dalam siaran langsungnya bersama idea.run di Instagram resminya.
Meski di Jakarta tren penyebaran mulai menurun, namun perpanjangan PSBB masih dimungkinkan. Sebab akhir masa PSBB yang jatuh tanggal 22 Mei berdekatan dengan hari raya Idul Fitri.
Dia khawatir dengan penghentian PSBB, masyarakat malah berkumpul jelang lebaran. Hal itu dikhawatirkan malah akan membawa gelombang kedua penyebaran corona di Jakarta.
“Memang kita bersyukur di Jakarta ada penurunan angka yang terpapar virus corona. Namun demikian, ini kan berakhir tadi tanggal 22 Mei ya, sementara lebaran tanggal 24 Mei, nanti jadi perdebatan,” jelasnya.
“Kalau kita hentikan di tanggal 22, tidak dilanjutkan lagi, dikhawatirkan nanti orang warga Jakarta bersorak-sorak, senang, kemudian diikuti dengan takbir, malah nanti ada Idul Fitri. Setelah takbir dan Idul Fitri, setelah lebaran, ternyata banyak yang terkena virus corona,” lanjutnya.
Dia mengatakan hal itu menjadi pertimbangan besar oleh Pemprov DKI. Namun belum ada keputusan terkait perpanjangan atau akhir PSBB di Jakarta.
“Nah, jadi atas dasar itu kami sudah mempertimbangkan baiknya bagaimana, apakah berhenti atau dilanjutkan. Memang kami ada konsep, tapi nanti kami belum bisa sampaikan kepada publik. Pak Gubernur nanti akan rapat di internal kami bersama jajaran gugus tugas pencegahan COVID-19 corona, nanti akan segera kita putuskan,” ucapnya.(msn)