Indovoices.com –Wakil Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan memimpin rapat koordinasi pelaksanaan uji swab untuk tenaga kesehatan, polisi, TNI, dan satpol PP pada Kamis (1/10/2020).
Dia meminta ada pedoman yang segera dibuat untuk pelaksanaan uji swab tersebut.
“Saya minta pelaksanaan uji swab sesuai dengan ketentuan atau pedoman yang berlaku,” ujar Luhut sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
“Proses pengujian harus bisa dibuatkan pedomannya, agar tidak terjadi kebingungan dari tenaga kesehatan di lapangan,” kata dia.
Dia pun mengingatkan agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera membuat pedoman praktis pelaksanaan tes swab itu.
Selain itu, agar bisa diketahui bagaimana pedoman teknisnya, termasuk lokasi pengujian tes swab.
“Kemudian prosedur melakukannya bagaimana. Jangan sampai kita lalai hingga orang akhirnya meninggal,” ucap Luhut.
Selain membuat pedoman, Luhut meminta Kemenkes melibatkan asosiasi profesi seperti (Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam membantu melakukan uji swab untuk tenaga kesehatan, polisi, TNI, dan satpol PP.
Selain itu, ia meminta kegiatan ini dilakukan secara cepat.
“Saya minta nanti asosiasi profesi dilibatkan untuk mengecek program yang kita jalankan dan proses distribusi alat kesehatan itu harus cepat. Tolong beritahu saya apabila ada masalah,” ucap Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, pemeriksaan swabmengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor 413 Tahun 2020.
“Yakni diutamakan bagi kasus suspek. Apabila pasien Covid-19 memiliki kontak erat, maka perlu dilakukan karantina mandiri” kata Yuri.
Selain itu, Yuri menyebut bahwa petugas kesehatan yang langsung menangani pasien Covid-19, TNI, Polri, dan satpol PP memang perlu melakukan swab secara rutin .
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto meminta kepada Kemenkes untuk segera menyampaikan kepada rumah sakit bagaimana prosedur bagi tenaga Kesehatan untuk melakukan swab.
Sebab, menurut dia, sampai saat ini belum jelas metode dan pelaksanaanya.
“Lalu di mana saja laboratorium yang dapat melaksanakannya secara gratis?” kata Agus.
“Jadi kami menunggu itu supaya teman-teman kami di lapangan bisa menjalankan prosedur swab tersebut,” ucap dia.(msn)