Indovoices.com- Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tengah menyiapkan kebijakan manajemen talenta.
Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan bahwa dalam penyusunan manajemen talenta membutuhkan masukan dari berbagai institusi yang telah lebih dulu menerapkannya.
“Kami ingin tahu apakah yang kami susun ini akan sejalan nantinya. Untuk itu, kami mengundang para narasumber dari public sector. Masukan dari narasumber akan sangat berperan dalam perumusan kebijakan terkait manajemen talenta,” ujar Setiawan saat membuka Workshop Kebijakan Manajemen Talenta, di Bogor, Jawa Barat.
Pada kesempatan itu, AVP Reward Management PT Telkom Indonesia Imam Suhadi mengatakan bahwa manajemen talenta meliputi keseluruhan proses perencanaan rekrutmen pegawai sampai pada pengembangan karier.
“Ketika kita berbicara talent management, turun dari bagaimana corporate strategy kita. Bukan hanya berbicara karier, tapi ini tentang bagaimana direkrut sampai nanti bagaimana pengembangan kariernya,” ujar Imam.
Hal tersebut diamini oleh Vice President People Management PT Pertamina Gustini Raswati bahwa salah satu isu penting dalam manajemen talenta adalah bagaimana melakukan succession planning.
“Awalnya kita harus menempatkan sesuai kebutuhan bisnis, namun kita harus bisa melihat mereka itu human. Termasuk juga, performance dan potential dengan agility. Orang harus mampu learning, karena perubahan dapat terjadi,” ujar Gustini.
Agar manajamen talenta ini sukses, terdapat dua kunci harus dipegang, yakni komitmen pimpinan dan konsistensi. “Kuncinya cuma dua, yaitu komitmen dari leader dan konsistensi,” imbuh Chief of Corporate Human Capital Development PT Astra International Aloysius Budi Santoso.
Sejalan dengan pernyataan Budi, Senior Manager HC Planning and Development BRI Melia Pramadhona mengatakan bahwa konsistensi sangat penting dalam menerapkan kebijakan manajemen talenta. “Seluruh kebijakan apapun bentuknya kalau tidak konsisten itu tidak akan jalan,” tuturnya.
Sementara itu, SVP HC Strategy and Talent Management Bank Mandiri Steven A Yudiyantho mengatakan bahwa seluruh pegawai harus memahami kebijakan manajemen talenta dan manfaatnya.
“Intinya memang bagaimana caranya memahami kebijakan manajemen talenta ini. Kalau orang melakukan hanya karena peraturan, essence-nya tidak dapat. Kalau tidak clear, orang akan malas mengurus form, dan sebagainya. Itu akan menjadi rutin dan lose sense-nya,” ujarnya.
Selain itu, seluruh pegawai diminta pula untuk bersama-sama mengkomunikasikan manajemen talenta untuk menumbuhkan kesadaran pegawai. “Human resource ini jangan berhenti mengkampanyekan ini. Ini maraton, long term journey,” tutupnya. (jpp)