Indovoices.com-“Saya sangat menyambut baik dan menyampaikan selamat atas pembukaan kembali Kedutaan Besar Guatemala di Jakarta,” demikian disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi usai menerima Menlu Guatemala Sandra Erica Jovel Polanco di Kemlu, Jakarta.
Hubungan politik kedua negara selama ini memang telah berjalan dengan sangat baik, meski tanpa kedutaan di masing-masing ibukota negara. Dipilihnya Jakarta sebagai tempat berdirinya kedubes Guatemala di kawasan Asia Tenggara juga merupakan pengakuan Jakarta sebagai ibukota ASEAN.
“Pembukaan kedutaan akan menjadi simbol kedekatan kedua negara meskipun dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh,” tambah Menlu Guatemala.
Pertemuan kedua Menlu telah membahas upaya peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral antara lain di bidang ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan.
Pada pertemuan dimaksud, Indonesia juga mendorong mendorong upaya penyelesaian Persetujuan Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas.
Guatemala merupakan negara mitra perdagangan terbesar kedua bagi Indonesia di wilayah Amerika Tengah. Perdagangan bilateral tahun 2018 mencapai USD50,29 juta dan akan ditingkatkan melalui berbagai mekanisme, antara lain Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum dan Trade Expo.
Guatemala juga merupakan negara eksportir produk minyak sawit utama di Amerika Latin. Dalam kaitan ini, Menlu RI telah mengajak Menlu Guatemala untuk bekerja sama dengan Indonesia di sektor kelapa sawit, utamanya dalam melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit.
“Saya juga mengundang Guatemala untuk bergabung menjadi anggota Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC),” ujar Menlu RI.
Seusai pertemuan, kedua Menlu menandatangani Nota Kesepahaman mengenai Pembentukan Konsultasi Bilateral yang bertujuan sebagai sarana untuk meningkatkan kerja sama secara konkret.
Dalam kunjungan di Jakarta, Menlu Guatemala juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Sekretaris Jenderal ASEAN dan Direktur Eksekutif CPOPC.
Kunjungan Menlu Guatemala dan delegasi ke Jakarta pada 10-11 Desember 2019 merupakan kunjungan tingkat Menlu yang pertama kali dilakukan sejak dibukanya hubungan bilateral RI-Guatemala sejak 26 tahun yang lalu pada tahun 1992. Setahun setelah pembukaan, Kedutaan Besar Guatemala di Jakarta ditutup pada tahun 1993.
Kedubes Guatemala di Jakarta yang dibuka kembali secara resmi oleh Menlu Sandra Jovel dan Menlu Retno ini merupakan yang ke-6 dimiliki negara tersebut di Asia, serta kedutaan negara asing yang ke-106 di Jakarta.(jpp)