Indovoices.com- PT Pelni (Persero) memutuskan untuk membuka operasional kapal penumpang dengan syarat sebagai tindak lanjut instruksi pemerintah soal pelonggaran transportasi di tengah pandemi covid-19 atau virus corona.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan pihaknya masih mengevaluasi persiapan dan kemungkinan yang terjadi jika kapal penumpang diizinkan beroperasi.
“Untuk saat ini kami kan berpikir bagaimana menjaga agar kru kapal tidak terpapar. Kan mereka harus melayani penumpang lebih lama dari pada pesawat. Ini sedang kami evaluasi,” ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya masih menimbang persiapan teknis pemeriksaan untuk memastikan penumpang tidak terpapar corona. Misalnya, dengan melakukan rapid test pada seluruh penumpang.
Untuk itu pihaknya masih ingin membahas lebih lanjut rencana ini bersama PT Pelindo sebagai pengelola pelabuhan terlebih dahulu, sebelum membuka kembali operasional kapal penumpang.
Yahya menyampaikan hingga kini, Pelni memastikan kapal yang masih beroperasi hanya untuk pengangkut logistik, perintis atau lokal. Kapal-kapal penumpang digunakan untuk mengangkut logistik.
Ada lima kapal yang kini beroperasi untuk mengangkut logistik, yakni KM Gunung Dempo, KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Egon dan KM Sinabung. Setidaknya 50 persen dari kapasitas kapal ini bisa digunakan untuk mengangkut muatan kontainer.
Kapal tersebut adalah, KM Gunung Dempo dengan rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Jayapura – Sorong – Makassar – Surabaya – Tg. Priok. KM Ciremai melayani rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Biak – Jayapura – Sorong – Namlea – Surabaya – Tg. Priok.
KM Dobonsolo melayari rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Serui – Jayapura – Sorong – Ambon – Namlea – Surabaya – Tg. Priok. KM Egon melayani rute Surabaya – Lembar – Waingapu (PP).
Sebagai kapal jenis ro-ro, angkutan logistik KM Egon tetap berjalan dengan catatan membawa surat keterangan sehat dari dinas kesehatan maupun KKP setempat. KM Sinabung menggantikan rute KM Kelud, yakni Tg. Priok – Kijang – Batam – Belawan (PP) hingga 14 Mei 2020.
Selanjutnya kapal akan melaksanakan portstay di Tanjung Priok. Kemudian ada delapan kapal perintis atau lokal yang beroperasi mengangkut penumpang dan logistik. Yakni Sanus 46, Sanus 52, Sanus 48, Sanus 78, Sanus 86, Sanus 109, Sanus 92 dan Sanus 83.
Yahya menjelaskan kapal ini masih beroperasi mengangkut penumpang karena menjadi jembatan orang antar pulau atau daerah. Kapal ini menjajaki rute-rute lokal.
Melalui SE Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020, pemerintah menetapkan sejumlah kriteria orang yang bisa melakukan perjalanan. Misalnya pekerja di sektor tertentu, TKI, WNI dan pelajar dari luar negeri.
Menteri Perhubungan Budi Karya melalui Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menegaskan larangan mudik tetap berlaku meskipun modatransportasi diizinkan beroperasi kembali. (cnn)