Indovoices.com- Kementerian Sosial menerjunkan tim validasi untuk mendata calon keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM PKH) di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat. Selain itu, validasi juga dilakukan di Kabupaten Nduga dan Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan tim Kemensos tersebut akan bertugas selama 10 hari untuk menyisir warga tidak mampu/pra-sejahtera yang belum mendapatkan bantuan PKH dari pemerintah. “Mereka akan mendata by name by address calon KPM PKH yang memenuhi kriteria yang ditentukan,” kata Agus di Jakarta, Minggu (8/9/2019).
Agus menjelaskan jumlah calon KPM yang akan dilakukan validasi sebanyak sebanyak 751 keluarga. Mereka saat ini berada di distrik Sausapor Kab Tambrauw. “Verifikasi dan validasi akan dilakukan di Distrik Sausapor Kabupaten Tambrauw. Calon KPM akan diminta membawa identitas yang dibutuhkan setelah sebelumnya diberikan pemberitahuan melalui Dinas Sosial setempat,” tambah Agus.
“Warga tidak mampu di Kabupaten Tambrauw merupakan calon KPM PKH Akses yaitu bantuan yang diberikan kepada warga tidak mampu karena kondisi geografis. Dengan dilaksanakannya validasi ini maka seluruh Kabupaten di Papua Barat sudah terjangkau PKH,” imbuh Mensos. Dari 514 kab/kota, tersisa 1 kab di Papua Barat dan 2 kab di Papua yang belum tersentuh PKH. Ada 914 Kab yang termasuk PKH Akses dan itu pun baru 1 sd 5 kecamatan per kabupaten yang sudah melaksanakan PKH.
Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat menjelaskan, Kemensos juga akan melakukan verifikasi dan validasi di Kabupaten Puncak dan Nduga. Tercatat sebanyak 3.437 keluarga calon KPM di Distrik Ilaga Kabupaten Puncak dan sebanyak 294 keluarga berada di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
“Mereka akan mendapatkan PKH Akses dan PKH Adaptif. Jika dalam validasi ditemukan ada unsur PKH maka mereka juga akan mendapatkan PKH. Unsur KPM PKH yang dimaksud adalah mereka mempunyai ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas dan lansia,” jelas Harry.
Tim ini terdiri dari enam orang yang diketuai oleh Agustinus Sunarman Kepala Seksi Terminasi PKH dengan anggota Joko Purnomo Kepala Seksi Analisis dan Pemetaan Sumber Daya PKH, Fildza A’inun Nurya’ada Calon Pekerja Sosial, Ahmad Fikri Asisten TA Database Administrator, Joko Hariyanto, Leo Suta Negara Administrator Keuangan akan menelusuri seluruh wilayah distrik Sausapor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.
Harry menambahkan untuk mempermudah pencairan diketiga daerah tersebut Kemensos membuka peluang dilakukan pencairan secara offline dengan menggunakan mesin adc offline milik BNI dan Mandiri. Sedangkan untuk BRI mereka akan menggunakan Vsat. (jpp)