Indovoices.com-Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pabrik petrokimia baru milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Cilegon, Banten, yang diresmikan Presiden Joko Widodo akhir pekan lalu, berpotensi menghemat devisa hingga Rp8 triliun per tahun.
Potensi itu berasal dari kapasitas pabrik sebesar 400 ribu ton per tahun. “Pabrik baru polyethylene yang akan beroperasi ini menjadikan total kapasitas 736 ribu ton per tahunnya,” ujarnya, seperti dikutip dari setkab.go.id.
Saat ini, kebutuhan domestik terhadap polyesthylene mencapai 1,6 juta ton per tahun. Padahal, Indonesia sendiri baru memiliki pabrik existing dengan kapasitas total 780 ribu ton per tahun.
“Jadi, beroperasinya pabrik ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi untuk terus menggenjot investasi dan hilirisasi sektor industri. Upaya strategis ini juga diyakini meningkatkan perekonomian nasional secara fundamental,” terang Agus.
Ia mencontohkan penghematan devisa dari substitusi impor, yang ujung-ujungnya akan memperbaiki neraca perdagangan RI karena berorientasi pada ekspor. Diketahui, neraca dagang RI menjadi perhatian karena tercatat defisit.
Tahun lalu, nilai ekspor bahan kimia dan barang dari bahan kimia mencapai US$8,79 miliar dengan total investasi di sektor industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar Rp26,2 triliun.(cnn)