Indovoices.com –Candi Borobudur, Prambanan, dan Keraton Ratu Boko, rencananya akan kembali menerima wisatawan dalam waktu dekat.
Dilansir Antara, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) akan mulai membuka operasional untuk pengunjung pada awal bulan Juni. Nantinya, pengunjung yang datang akan diperiksa suhu tubuhnya dan diberikan stiker.
“Pemeriksaan suhu tubuh akan dilakukan bagi seluruh pengunjung taman wisata di setiap pintu masuk dan masing-masing pengunjung akan diberikan stiker penanda suhu tubuh,” kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono di Sleman.
Pengunjung akan diberikan stiker langsung setelah diperiksa suhu tubuhnya. Stiker penanda suhu tubuh tersebut terdiri dari atas tiga warna.
Stiker hijau untuk pengunjung dengan suhu tubuh di bawah 37,5 derajat Celcius. Stiker kuning untuk pengunjung dengan suhu tubuh 37,5-37,7 derajat Celcius. Sementara pengunjung dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius akan diberikan stiker merah.
Stiker penanda suhu tubuh diberikan untuk memberikan perhatian khusus bagi pengunjung. Bagi pengunjung yang memakai stiker kuning, nantinya akan ada ‘customer service’ yang menjumpai dan memberikan edukasi khusus.
Sedangkan untuk pengunjung dengan stiker merah, akan diarahkan ke klinik kesehatan untuk mendapatkan treatment. Apabila pengunjung tersebut datang seorang diri, maka disarankan untuk pulang.
Tetapi jika datang bersama dengan rombongan, maka ia tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam kawasan taman wisata. Sebaliknya, pengunjung itu akan diminta untuk menunggu di klinik hingga rombongannya kembali.
Untuk mengurangi interaksi antara pengunjung dengan dengan petugas, PT TWC menerapkan sistem cashless (non-tunai) pada sebagian loket ticketing. Protokol kesehatan dalam menghadapi COVID-19 juga tak luput dilakukan.
“Kemudian sebagai upaya menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan pedagang kaki lima, juga diterapkan protokol COVID-19 di area pedagang, serta menyiapkan pelayanan kesehatan yang prima dengan tenaga dan ruang medis yang memadai,” ujarnya.
Pembukaan kembali Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko disiapkan sesuai dengan kondisi New Normal Pariwisata seperti arahan Kemenparekraf.
Berbagai persiapan dilakukan dengan berfokus pada program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) di setiap destinasi wisatanya.
“Program ini dinilai penting, karena pandemi ini telah membuat perilaku manusia berubah. Masyarakat jauh lebih peduli terhadap faktor-faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan, termasuk dalam melakukan aktivitas berwisata,” pungkas Edy. (msn)