Nenek moyang kita yang mengarungi samudera berasal dari Jawa.
“Orang Jawa adalah orang-orang yang sangat berpengalaman dalam seni navigasi, sampai mereka dianggap sebagai perintis seni paling kuno ini, walaupun banyak yang menunjukkan bahwa orang Cina lebih berhak atas penghargaan ini dan menegaskan bahwa seni ini diteruskan dari mereka kepada orang Jawa.
Tetapi yang pasti adalah orang Jawa yang dahulu berlayar ke Tanjung Harapan dan mengadakan hubungan dengan Madagaskar, dimana sekarang banyak dijumpai penduduk asli Madagaskar yang mengatakan bahwa mereka adalah keturunan orang Jawa”.
Itulah tulisan dari Diego de Couto dalam bukunya yang berjudul Da Asia yang terbit pada 1645, yang menggambarkan seberapa eksploratifnya masyarakat Jawa di waktu itu.
Untuk mengenang kehebatan nenek moyang dibuat lagu yang berjudul “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
ciptaan Ibu Soed pada tahun 1940.
Lagu tersebut mengandung nilai pesan moral mengekspresikan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang terbiasa mengarungi samudera luas tanpa takut dengan berbagai keadaan dilaut.
Mengekspresikan juga bahwa Bangsa Indonesia menguasai pengetahuan tentang kemaritiman.
Adapun lirik lagunya :
Nenek Moyangku Seorang Pelaut
nenek moyangku orang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa
angin bertiup layar terkembang
ombak berdebur di tepi pantai
pemuda b’rani bangkit sekarang
ke laut kita beramai-ramai
Siapakah Bu Soed….?
Nama beliau Saridjah Niung kelahiran Sukabumi, Jawa Barat 26 Maret 1908. Pada 1927 menikah dengan Raden Bintang Soedibjo.
Kemudian terkenal dengan sebutan Ibu Saridjah Niung Bintang Soedibjo atau Ibu Soedibjo, disingkat menjadi nama panggilan “Ibu Soed”.
Pastinya sewaktu sekolah dasar diajarkan lagu ini. Dan dinyanyikan dengan semangat dan bangga.
Karena nenek moyang kita orang orang hebat.
Penulis: Kembang Jayanti