Indovoices.com –Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengingatkan sekolah yang akan kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka agar tidak memaksa muridnya untuk belajar di sekolah di masa pandemi virus korona (covid-19). Sekolah diminta fleksibel.
“Jika ada orang tua murid yang masih khawatir anaknya masuk kembali ke sekolah bisa memilih belajar di rumah dan pihak sekolah harus tetap melayani serta memberikan pendidikan mata pelajaran bisa melalui daring atau online,” kata Nadiem di Sukabumi, Jawa Barat.
Nadiem juga mengingatkan pihak sekolah tidak boleh mendiskriminasi pelajar yang ingin melaksanakan belajar jarak jauh. Baik itu dari sisi nilai mata pelajaran, dan lainnya.
Menurut Nadiem, keselamatan dan kesehatan seluruh murid serta guru adalah yang utama di masa pandemi. Pihak sekolah harus bijak dalam menyikapi kekhawatiran orang tua terhadap anaknya sebagai antisipasi agar tidak tertular virus korona.
Nadiem menambahkan, Kemendikbud mengeluarkan kebijakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan secara fleksibel oleh kepala sekolah. Dengan begitu, dana itu bisa dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan peralatan dalam menjalankan kegiatan belajar jarak jauh seperti kuota internet dan lainnya.
Meskipun kegiatan belajar bisa dilakukan secara fleksibel, baik tatap muka langsung di sekolah maupun jarak jauh, tetapi sekolah harus tetap mengawasi murid. Jangan sampai para murid tidak mendapat pembelajaran.
Nadiem mengatakan, bagi murid yang ingin belajar di rumah orang tua harus memberitahu pihak sekolah bahwa anaknya untuk sementara tidak bisa masuk sekolah karena masih khawatir dengan kondisi pandemi seperti sekarang ini.
Hari ini, Nadiem mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau sekolah di Sukabumi, Jawa Barat, yang akan membuka kelas tatap muka saat tahun ajaran baru, 13 Juli mendatang. Salah satu yang dikunjungi ialah SMAN 4 Kota Sukabumi.
“Saya mengapresiasi langkah SMAN 4 Kota Sukabumi yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya menjelang dibukanya kembali KBM tatap muka di sekolah, berbagai peralatan dan perlengkapan mulai dari wastafel portable, hand sanitizer hingga perlengkapan live streaming untuk murid yang memilih belajar di rumah,” ujarnya.
Nadiem mengatakan kunci kegiatan belajar mengajar saat ini adalah pola pikir kepala sekolah, guru, pengawas dan kepala dinasnya. Jika tujuannya untuk keselamatan bersama, maka harus mencari solusi dan berinovasi. Ia mencontohkan SMAN 4 Kota Sukabumi, yang bukan hanya menyediakan masker untuk murid dan gurunya, tapi menambah dengan face mask, boks plastik dan menyediakan live streaming untuk pembelajaran jarak jauh.
Menurut Nadiem, kreativitas dalam melaksanakan KBM ini harus dilakukan oleh setiap sekolah bagaimana pesan pendidikan bisa tetap sampai kepada seluruh murid dan gurunya, baik itu belajar tatap muka atau melalui daring.(msn)