Indovoices.com –Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bicara soal Peringatan Sumpah Pemuda ke-92 yang jatuh pada hari ini, Rabu (28/10). Salah satu yang ditekankan agar para pemuda sekarang tak mudah terprovokasi.
Moeldoko menyinggung unjuk rasa besar dan meluas akibat pengesahan UU Cipta Kerja yang dia klaim memiliki tujuan baik untuk menekan angka pengangguran di tanah air.
“Pemerintah mencoba membuka peluang melalui UU Cipta Kerja. Tetapi anak-anak muda, calon tenaga kerja baru malah menolaknya. Tetapi saya melihat itu hanya sebagian kecil. Sebagian besar mereka sudah paham,” kata Moeldoko dalam keterangannya yang diterima.
“Yang pasti, jangan sampai anak-anak muda terprovokasi hasutan atau ajakan yang dia sendiri tidak paham,” tambahnya.
Bahkan, mantan Panglima TNI ini meminta agar anak muda yang tak ingin berdemo seharusnya tak usah malu. Apalagi, hanya karena mengambil sikap yang berbeda dengan kelompok anak muda lainnya.
Seharusnya, mereka yang memilih berdemo menolak UU Cipta Kerja memahami terlebih dahulu manfaat dari UU tersebut disahkan.
“Jangan lagi ada yang malu kalau tidak ikut unjuk rasa. Mulailah berani mengambil keputusan bahwa apa yang kita lakukan harus kita pahami tujuannya. Harusnya malu kalau berunjuk rasa tapi tidak paham tujuannya.”- Moeldoko
Bukan tanpa sebab, Moeldoko menyadari bahwa ada pameo atau ejekan bagi anak muda yang tak ingin ikut demo. Sehingga, mereka memaksakan diri untuk mengikuti hal itu. Terlebih, hanya untuk terlihat sebagai pahlawan.
Moeldoko tak ingin hal itu terjadi lagi. Dia berniat meluruskan kesalahpahaman di masyarakat.
“Tapi perlu saya ingatkan adanya pameo yang sangat buruk ‘biar keliru asal heroik’,” ujarnya.
“Saya menghargai anak muda yang memiliki karakter kuat. Itu modal bagi bangsa untuk selalu optimis. Pembelajaran politik yang benar bagi anak muda sangat penting. Kalau tidak, malah jadi repot, karena anak anak akan menjadi instrumen kekerasan,” pungkasnya.(msn)