Indovoices.com –Modus peredaran narkoba melalui kemasan makanan kerap terjadi. Pengedar menilai cara tersebut ampuh untuk mengelabui petugas.
“Ada juga memang narkotika dikemas menyerupai makanan yang bisa dikonsumsi secara umum, (contohnya) seolah-olah teh dikemas persis, tapi di dalamnya narkoba sabu,” ujar Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen (Purn) Arman Depari, di Gedung BNN, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Januari 2021.
Tak jarang modus yang digunakan pelaku mengemas narkoba dalam makanan ringan anak-anak. Hal itu tidak berarti produsen makanan tersebut mencampuri narkotika saat produksi.
“Ini hanya trik upaya kamuflase yang dilakukan sindikat,” tuturnya.
Arman menyebut mayoritas korban penyalahgunaan narkoba didominasi usia 15-40 tahun. Usia produktif itu kerap melakuan hal-hal baru.
Selain itu BNN menyebut peredaran narkotika belum menunjukkan penurunan. Peredaran barang haram itu justru mengalami peningkatan di tengah pandemi covid-19.
“Sampai saat ini Februari 2021 sudah lebih dari 1 ton narkotika jenis sabu, yang disita oleh BNN. Demikian juga narkotika golongan satu jenis ganja yang cukup banyak,” kata Arman.(msn)