Indovoices.com-Pandemi virus corona yang sedang terjadi di seluruh dunia masih menyimpan misteri. Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana sifat asli virus tersebut, serta belum ditemukan obat dan vaksin yang bisa membunuhnya.
Lalu, ada kasus menarik tentang COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2, di Korea Selatan. Setidaknya 51 pasien yang didiagnosis telah sepenuhnya sembuh dari COVID-19 di Korea Selatan telah dinyatakan positif untuk kedua kalinya setelah meninggalkan karantina, seperti dilaporkan media lokal Yonhap News Agency.
51 pasien yang berasal dari Daegu, Provinsi Gyeongsang Utara, semuanya kembali positif dalam waktu yang relatif singkat setelah mereka dinyatakan sembuh.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Centers for Disease Control and Prevention/KCDC) mengatakan tim spesialis telah dikirim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi di kota tersebut, yang merupakan pusat epidemi di Korea Selatan.
Untuk saat ini, Direktur Jenderal KCDC, Jeong Eun-kyeong, mempercayai bahwa 51 pasien tersebut kemungkinan terinfeksi, akibat virus yang aktif kembali. Alih-alih mereka terinfeksi ulang akibat kontak dengan orang lain.
Temuan kasus ini memperkuat ketakutan infeksi virus corona akan tetap berbahaya, meskipun pasien positif telah dinyatakan sembuh. Bahkan dokter di China telah memperingatkan infeksi ulang virus corona akan lebih berbahaya untuk kedua kalinya.
Sebelumnya dilaporkan South China Morning Post, Sebanyak 5 sampai 10 persen pasien sembuh virus corona di beberapa fasilitas karantina di Wuhan, China, kembali terinfeksi virus SARS-CoV-2 untuk kedua kalinya.
Berdasarkan data dari beberapa fasilitas karantina di Wuhan yang menampung pasien dalam pengawasan lebih lanjut setelah keluar dari rumah sakit, sekitar 5 hingga 10 persen pasien sembuh, kembali terinfeksi dengan hasil tes menunjukkan positif COVID-19.
Kejadian ini sontak memunculkan banyak pertanyaan, tentang apakah hasil tes positif kedua menandakan bahwa orang tersebut telah terinfeksi virus corona untuk kedua kalinya?
Menurut beberapa ahli virologi, tidak mungkin pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh dapat terinfeksi kembali dalam waktu yang begitu cepat. Besar dugaan telah terjadi kesalahan dengan hasil tes pada beberapa pasien yang dinyatakan sembuh.
Kesalahan hasil tes juga pernah menimpa Li Wenliang, seorang dokter yang menjadi sosok pertama menyuarakan tentang bahaya virus corona jenis baru ini. Wenling yang kala itu terinfeksi virus corona dinyatakan sembuh setelah kondisinya membaik, dan hasil tes menunjukkan bahwa dia negatif COVID-19. Namun, beberapa hari kemudian ia meninggal. Hasil investigasi mengatakan Wenliang meninggal karena virus corona.
Beberapa temuan kasus ini, bisa saja terjadi kesalahan hasil tes pada beberapa pasien virus corona. Teori lain juga mengatakan bahwa mungkin saja masih tersisa virus di dalam tubuh yang membuat tes COVID-19 kedua kalinya menunjukkan hasil positif.(msn)