• Tentang
  • Kerja Sama
  • Hubungi Kami
Jumat, 12 September 2025
  • Login
No Result
View All Result
Advertising
indovoices.com
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
indovoices.com
No Result
View All Result
Home Umum

Menyelami Persoalan Makro dari Skandal Jiwasraya

by Indovoices
1 Maret 2020
in Umum
Reading Time: 5 mins read
A A
0
DPR Desak Penegak Hukum Cekal Direksi Jiwasraya
0
SHARES
22
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Indovoices.com-Kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang semakin bergulir melibatkan berbagai pihak mulai dari otoritas keuangan, regulator, legislator hingga para nasabah.

Munculnya perkara ini bagi sebagian besar kalangan sangat mengejutkan yaitu diawali dari defisit tahun 2006 yang kemudian semakin melebar di tahun 2008 dan 2009, sebelum akhirnya gagal bayar tahun 2018, meskipun sempat mengalami surplus sekitar Rp 1,3 triliun.

RelatedPosts

Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

Kesulitan yang dihadapi Jiwasraya tersebut bagi sebagian orang diyakini berasal dari krisis tahun 1998 ketika nilai tukar rupiah terdepresiasi signifikan tetapi pemerintah tidak memberikan bantuan kepada perusahaan asuransi.

Gambaran ini memperlihatkan keanehan yaitu pertama, meski surplus tetapi bisa gagal bayar dan kedua peristiwa ini terjadi ketika performa ekonomi Indonesia sedang baik ditandai oleh tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara sekawasan.

Untuk mengatasi persoalan yang dihadapi Jiwasraya itu, pemerintah dalam hal ini Bapepam-LK (lembaga sebelum hadirnya OJK tahun 2011), OJK dan Kementerian BUMN telah melakukan arahan dan berbagai upaya mulai dari membuat skema reasuransi, pemberian izin produk JS Savings Plan dan berbagai arahan himbauan lainnya.

Jiwasraya sendiri melakukan penilaian kembali aset tanah dan bangunan sesuai dengan standar akuntansi keuangan konvergen IFRS sehingga memberikan implikasi revaluasi.

OJK juga melakukan pemeriksaan langsung dan menggunakan audit BPK menemukan laporan lebih nilai dan kewajiban kurang nilai.

Selanjutnya, OJK juga memberikan sanksi dan juga dilanjutkan dengan pembicaraan tentang penurunan premi yang signifikan. Sedangkan Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai menangkapi lima tersangka pelaku terkait “penggelapan” dana di Jiwasraya (kini berkembang menjadi enam tersangka).

Semua usaha tersebut patut diapresiasi.

Bagi nasabahnya, kasus Jiwasraya ini adalah jelas kegagalan perusahaan asuransi membayar produknya yang melibatkan kerugian secara cukup signifikan.

Bagi akuntan, kasus ini merupakan rekayasa laporan keuangan yang melebihkan dan mengurangi nilai sehingga terkait profesi akuntan terutama luar negeri. Bagi sebagian lainnya ia merupakan implikasi krisis tahun 1998. Ia bisa juga dilihat sebagai lemahnya otoritas keuangan yaitu OJK sehingga perlu dipertanyakan fungsinya.

Bagi KPK dan aparat hukum, ia adalah kasus korupsi dan pelanggaran hukum. Bagi investor, perlu dipertanyakan mengapa berinvestasi di produk yang salah.

Semua pandangan yang ada tersebut lebih memperlihatkan tindakan responsif dan otomatis ketika terjadi peristiwa, padahal persoalannya adalah makro sehingga lebih universal yaitu menyangkut hukum atau tata aturan keuangan yang selama ini diabaikan dan kini semakin memperlihatkan dirinya.

Aturan-aturan tersebut dapat ditelusuri sebagai berikut.

Akankah kita terus mengabaikannya demi kepentingan sekelompok saja?

Apa yang terjadi pada Jiwasraya dapat ditelusuri pertama dari kebijakan yang menganggap bahwa bahwa uang diciptakan oleh otoritas yaitu bank sentral.

Namun teori mengatakan bahwa otoritas moneter seperti Bank Indonesia boleh saja menciptakan uang (m1) dan mengontrol jumlah uang beredar tetapi bank komersial juga bebas menciptakan uang (m2).

Dalam hal ini, persoalannya adalah otoritas moneter mungkin bisa mengontrol penciptaan uang tetapi tetap tidak bisa mengontrol keinginan lembaga keuangan bank dan asuransi untuk menciptakan uang (m2) atau mempercepat perputaran uang.

Apa yang dilakukan oleh Jiwasraya adalah bagian dari penciptaan uang yang sulit untuk dikontrol. Meskipun sulit, seharusnya otoritas moneter dan keuangan dapat menjaga jarak dengan keinginan sektor privat tersebut terkait penciptaan uang itu. Sayangnya, otoritas keuangan justru berada di tengah pusaran keuangan sehingga menimbulkan pertanyaan terhadap kredibilitas dan independensinya.

Kedua, kebijakan penciptaan itu terkait dengan suku bunga yang merupakan indikator penting di dalam ekonomi makro. Sudah menjadi aturan umum bahwa tingkat suku bunga memiliki peran yang sangat penting terkait penciptaan uang (m2) yang kebetulan juga merupakan sumber pendapatan baik bagi bank sentral maupun bank komersial serta lembaga asuransi. Dapat juga disebut premi.

Pada kenyataannya, sebagaimana diketahui, tingkat suku bunga di negara berkembang sudah naik signifikan sebetulnya sejak tahun 1980 ketika krisis mulai dirasakan di berbagai belahan negara berkembang termasuk di Indonesia yang menjadi puncaknya tahun 1997. Pada periode ini juga kenaikan tingkat suku bunga tersebut diiringi oleh kenaikan produktivitas kapital di negara maju.

Oleh karena itu, kasus Jiwasraya dapat ditarik lebih jauh lagi ke belakang yakni periode ketika tingkat suku bunga mengalami kenaikan tajam. Jiwasraya sendiri mulai menunjukkan terpengaruh oleh kenaikan suku bunga ini dan menaikkan suku bunga hingga 13-14%.

Sisi makro Jiwasraya
Oleh karena itu pandangan yang mengatakan bahwa gagal bayar Jiwasraya berawal dari krisis moneter tahun 1997 ada benarnya, namun sekali lagi persoalannya mesti dilihat secara makro yaitu bersifat sistemik dan struktural dan bukan hanya sebagai akibat krisis di satu periode tertentu yang kemudian menyebabkan kesulitan berkepanjangan dalam neraca dan tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah melalui bail out.

Ketiga, hal yang sebetulnya perlu juga diperhatikan adalah mengenai tingkat inflasi. Sebagaimana diketahui, indikator ini juga memiliki peran yang penting di dalam manajemen ekonomi makro.

Kenaikan pendapatan akan menyebabkan kenaikan harga sehingga sebetulnya hubungan antara kenaikan harga barang dan daya beli aset finansial berbanding terbalik.

Semakin harga barang naik, semakin harga aset finansial menurun. Begitu juga dengan perusahaan asuransi, kenaikan tingkat inflasi dapat menyebabkan kenaikan risiko yang akhirnya berdampak kepada pendapatan asuransi. Namun demikian, inflasi yang rendah juga bisa berdampak kurang baik bagi perusahaan asuransi.

Apa yang terjadi pada Jiwasraya justru terjadi ketika inflasi cenderung rendah dan dianggap baik. Padahal inflasi yang rendah juga bisa disebabkan karena memang tidak adanya sumber-sumber produksi sehingga tingkat pendapatan rendah. Hal tersebut juga secara tidak langsung mempengaruhi kondisi Jiwasraya dalam jangka panjang.

Dengan demikian, apa yang terjadi pada Jiwasraya ini bukan semata-mata kesalahan prosedur, tetapi lebih dari itu adalah kekeliruan kebijakan makro. Sebagaimana diketahui, dalam makro ada pendekatan dan prosedur.

Apa yang kemudian berkembang juga menyebutkan bahwa Jiwasraya memiliki profil keuangan yang sangat beresiko karena sebagian besar saham berkualitas rendah. Hal ini berbanding terbalik dari teori investasi yang menjelaskan struktur komposisi investasi yang aman. Oleh karena itu, ada anggapan bahwa ini adalah kesalahan modeling.

Hal ini kurang tepat karena modeling memang memiliki keterbatasan, begitu juga dengan teori analisis var yang dikembangkan oleh ekonometrika pun tidak sepenuhnya stabil.

Apa yang dialami Jiwasraya juga sudah dialami oleh asuransi lainnya seperti Bumiputera. Bagaimana mungkin kesalahan modeling dapat dialami oleh banyak lembaga keuangan dan asuransi sekaligus.

Untuk itu, persoalannya yang sebenarnya adalah persoalan makro. Suka atau tidak suka, lembaga tinggi negara termasuk perwakilan rakyat seharusnya menempatkan persoalan ini secara pas terlebih dahulu. Pembentukan Pansus Jiwasraya tanpa melihat aspek persoalan sesungguhnya hanya akan menangani secara parsial. Lagipula, DPR juga sudah membuat KSSK yang seharusnya bisa mengantisipasi ini tetapi tetap saja terjadi.

Pertanyaannya kemudian adalah siapa yang mendapat keuntungan?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang wajar karena urusan tingkat suku bunga tersebut tentu menghasilkan profit, tetapi jika jumlahnya cukup signifikan mengapa tingkat pertumbuhan persisten.

Dengan kata lain, kasus keuangan seperti ini secara makro memang tidak berdampak kepada pertumbuhan tetapi lebih kepada profit. Karakteristik ini seperti menjelaskan bahwa kasus Jiwasraya bukan persoalan makro.

Anggapan seperti itu sebetulnya kurang tepat karena sebagaimana diketahui, yang diuntungkan termasuk perusahaan asuransi tersebut dan perusahaan lain yang sahamnya dibeli menggunakan dana nasabah. Sesungguhnya yang terjadi adalah profit tanpa pertumbuhan. Ekonomi makro seperti ini jelas harus segera direvisi dirubah karena jika terus dipertahankan akan menjadi bumerang bagi ekonomi nasional.

Kasus Jiwasraya juga memperlihatkan adanya kegagalan teori standar dalam melihat substansi permasalahan. Apa yang dilakukan oleh manajemen Jiwasraya dengan menciptakan produk JS Saving Plan sebetulnya adalah langkah yang umum dilakukan oleh para pemain saham atau pun lembaga keuangan sebagaimana dijelaskan oleh teori umum finansial.

Ketika penurunan terjadi maka langkah yang biasa diambil adalah menciptakan sesuatu yang dianggap inovatif misalnya saja penciptaan produk baru dengan harapan dapat mengatasi penurunan yield atau hasil. Sebetulnya ini dapat dianggap “prosedur” dengan harapan inovasi ini berhasil dan banyak diadopsi.

Hal ini wajar di dalam keuangan tetapi persoalannya adalah ketidakpastian yang semakin meningkat di dalam ekonomi makro akibat tingkat pertumbuhan yang berdasarkan keuangan yang semakin penting di era sekarang.

Dengan anggapan keuangan merupakan panglima pertumbuhan, keputusan diambil. Dengan demikian apa yang terjadi sebetulnya adalah manajemen overconfident pada level mikro, sedangkan yang terjadi pada level makro adalah anggapan bahwa hal tersebut bukan persoalan makro. Untuk itu, apa yang sebetulnya terjadi adalah salah teori tentang makro.

Peristiwa ini memperlihatkan kegagalan teori ekonomi konvensional dan praktiknya. Pemerintah perlu memikirkan untuk menggunakan pendekatan lain.

Dalam praktiknya, pemerintah perlu menarik lebih jauh lagi persoalan ini secara lebih serius. Berbagai rentetan peristiwa ini memperlihatkan dinamika sektor keuangan yang telah menunjukkan gerakannya dalam bentuk slow motion.

Gerakan tersebut bisa ditarik ke belakang hingga independensi Bank Indonesia. Sebetulnya, independensi bank sentral merupakan ciri khas ekonomi pasar bebas, sedangkan Undang-Undang Dasar memperlihatkan bentuk ekonomi yang lebih kepada pentingnya negara (state-led). Hal ini tentu kontradiksi yang perlu segera diatasi jika tidak ingin berkembang ada banyak otoritas di negeri ini yang diperlihatkan oleh teori ekonomi pasar yang sudah memperlihatkan keterbatasannya.

Untuk itu, pemerintah perlu segera membenahi internal yaitu dengan memperbaiki berbagai kontradiksi internal perekonomian termasuk kontradiksi antara keuangan dan industrialisasi.

Akankah kita terus mengabaikannya? . (cnbcindonesia)

Indovoices

Indovoices

Related Posts

Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

by infonesia
6 Juni 2025
0

indovoices.com - Sistem judi online dirancang sedemikian rupa untuk membuat pemain kalah. Korban tidak hanya mengalami kerugian materi, tetapi juga terjebak...

Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

by Dahono Prasetyo
30 Desember 2021
0

Seorang warga Jatikarya Bekasi yang merupakan salah satu ahli waris lahan terkena proyek Tol Cibitung-Cimanggis, akhirnya menulis surat kepada Presiden...

Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

by Dahono Prasetyo
3 Desember 2021
0

Pembangunan ekonomi yang massive di era pemerintahan Presiden Jokowi patut di apresiasi. Target Indonesia  menjadi 10 besar negara maju pada...

Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

by Dahono Prasetyo
22 November 2021
0

Seorang pejabat dinas Kabupaten Sumedang berinisial AS diduga melakukan penipuan kepada sejumlah investor dari Jakarta dan Bandung. Modus yang dilakukannya...

Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

by Dahono Prasetyo
4 November 2021
0

Tanggal 5-7 November Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) melaksanakan hajatan organisasi bertajuk Konggres Persatuan dan Kesatuan Kebangkitan Kaum Marhaenis Indonesia. Agenda...

Panggil Aku Ojing Saja

Panggil Aku Ojing Saja

by Dahono Prasetyo
20 Oktober 2021
1

Terlahir dengan nama Yohanes Suparyanto Raharjo. Jalan hidupnya tergolong penuh aneka warna. Meskipun "warna" menjadi orang kaya materi menjadi satu...

Next Post
Presiden: Indonesia Tidak Boleh Tertinggal Kemajuan Ekonomi Digital

Presiden: Indonesia Tidak Boleh Tertinggal Kemajuan Ekonomi Digital

Please login to join discussion

Recommended

Mafia Alutsista, Connie Rahakundini Usul Prabowo Libatkan KPK

4 tahun ago
Ilmuwan Oxford Resmi Ujikan Vaksin Corona pada Manusia

Pesawat Bawa Vaksin Corona Tiba di Indonesia

5 tahun ago

Popular News

  • 🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Become Contributor

indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email redaksi@indovoices.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

About Us

indovoices menyajikan berita terbaru politik, ekonomi, bisnis, lifestyle, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Links

Youtube

Newsletter

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan indovoices.com dan menerima pemberitahuan artikel baru melalui email.

Bergabung dengan 1,250 pelanggan lain
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2024 indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
  • Ekonomi
    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education

© 2024 indovoices.com