Indovoices.com – Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu memberikan pembekalan kepada para prajurit dalam acara kegiatan apel Danrem/Dandim TA,2018, Rabu (28/11) di Pussenif Kodiklat TNI Bandung.
Menteri Pertahanan dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan Danpuster TNI untuk memberikan pembekalan dalam apel Danrem/Dandim TA.2018. Pembekalan ini sangatlah penting dan strategis disamping sebagai wahana untuk menjalin silaturahmi juga strategis untuk mewujudkan kesamaan berpikir dan cara pandang kita dalam membela negara serta mewujudkan komitmen bersama dalam membangun dan mewujudkan cita-cita nasional Indonesia.
“Seribu kali pejabat Gubernur di Papua diganti, Papua tetap disana, seribu kali pejabat daerah dan Bupati Papua diganti Papua tetap disana, tetapi satu kali TNI ditarik dari tanah Papua, besok Papua merdeka”tegas Menhan.
Amanat Undang-undang konsep arsitektur penyelenggaraan Pertahanan Negara dilaksanakan dengan Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta) atau “Total Warfare” yang merupakan totalitas dari keseluruhan kekuatan komponen rakyat dan sumber daya negara serta sarana dan prasarana nasional sebagai satu kesatuan Pertahanan guna mengantisipasi berbagai bentuk potensi ancaman yang dalam komponen utama, komponen cadangan dan komponen pendukung.
Lebih lanjut Menhan menyampaikan bahwa kedudukan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara merupakan bagian integral dari pilar arsitektur pertahanan negara yang disusun oleh Menteri Pertahanan. Menteri Pertahanan selaku penasehat tertinggi Presiden dalam Bidang Pertahanan memegang mandat dari rakyat untuk mendesain dan menentukan kebijakan strategi Pertahanan Negara termasuk di dalamnya melaksanakan kontrol demokratis terhadap kekuatan militer.
Disamping peran dan kapasitasnya untuk mendesain Strategi Pertahanan Negara Menhan RI juga memiliki kapasitas selaku Menteri Bidang Alutsista dan Industri Pertahanan yang memegang amanah untuk mendesain dan menentukan kebijakan strategis pembangunan alat utama sistem kesenjataan TNI.
Menhan juga menyampaikan bahwa pendekatan diplomasi pertahanan yang dicanangkan oleh Kemhan sebagai bagian dari konsep strategi “Soft Power” Pertahanan Negara juga telah membuahkan hasil yang optimal.
“Kita tidak ada musuh di negara-negara sahabat di kawasan, beberapa langkah dan inisiatif Kemhan melalui penguatan kerjasama trilateral dengan Malaysia dan Filipina yang akan dilanjutkan dengan Latihan dan Operasi Darat merupakan satu bukti” jelas Menhan diakhir acaranya. (DS/JS)