Indovoices.com-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tengah berkeliling ke berbagai daerah untuk menangani banjir sekaligus mengantisipasi risiko hujan ekstrem hingga pertengahan Februari.
Pada Minggu (12/1) ini, Basuki berada di Semarang. Ia menjelaskan lima pompa air berkapasitas sedot 2.000 liter per detik ditargetkan beroperasi akhir Januari. Saat ini, baru satu pompa air yang memiliki kapasitas sebesar itu. Maka itu, pihaknya meminta adanya pergantian.
Ia menjelaskan, penyedotan air dengan pompa untuk dibuang ke laut merupakan solusi ampuh untuk mengantisipasi risiko banjir. Rencananya, pompa akan beroperasi 24 jam nonstop untuk mengurangi debit air di sungai yang masih tinggi. “Banjir itu (solusinya) pompa, enggak ada yang lain,” kata dia saat melakukan pemantauan di Rumah Pompa Sringin, Kaligawe, Semarang.
(Baca: PUPR Kebut Perbaikan Sementara Tanggul Jebol di Sejumlah Daerah)
Sebelumnya, Basuki mengatakan, selain masalah kesiapan pompa, permasalahan banjir di Jawa Tengah disebabkan karena jebolnya tanggul. Maka itu, pembangungan tanggul darurat segera dikebut.
“Saya baru tahu ada 6 titik (tanggul yang jebol). Ada yang di Lebak, Bogor, Bekasi, sekarang di Grobogan. Ini harus saya tangani saya selesaikan dalam 2 – 3 hari ini,” ujarnya saat meninjau tanggul yang jebol di Bendungan Glapan, Grobogan, Jawa Tengah, kemarin.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan ekstrem pada Januari hingga Februari. Hujan ekstrem disebut berpotensi terjadi pada 10-15 Januari, kemudian pada akhir Januari hingga pertengahan Februari.(katadata)