Indovoices.com-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kinerjanya dalam membantu proses pembangunan pertanian Indonesia ke depan.
“Kalian sebagai aparat harus ada gunanya bagi negara. Untuk itu pola berpikir dan cara pandangnya harus diperbaiki,” ujar Syahrul disela-sela kunjungannya ke Kantor Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).
Syahrul menjelaskan, perubahan itu bisa dimulai dari hal yang paling kecil, seperti memanfaatkan waktu luang dengan berbagai aktivitas kerja. Kemudian memanfaatkan waktu kosong untuk saling mengisi dan saling peduli.
“Tidak hanya bekerja dari jam 7 sampai jam 5 sore lalu pulang ke rumah tanpa menghasilkan apa-apa. Tapi juga ada kontribusi semangat, kemauan, tekad dan kenyamanan bersama di tempa kerja. Kalian juga bisa saling peduli kepada satu sama lainnya,” katanya.
Berikutnya, kata Syahrul, ASN juga harus mampu memenuhi semua target yang sudah direncanakan pimpinan. Target tersebut seperti menyelesaikan deadline mingguan, bulanan hingga deadline tahunan.
“Jangan lupa, akselerasi kehidupan itu makin berkembang dan maju di sekitar kita. If you don’t change, you’ll die. Disinilah, seorang pimpinan harus bertanggungjawab dan mendukung apa yang sudah dikonsepkan. Pemimpin itu harus must be smart,” katanya.
Secara khusus, Syahrul memerintahkan Kepala Badan Litbang Pertanian untuk menyiapkan konsep top 10 komoditas unggulan (benih dan bibit). Konsep ini meliputi 30 komoditas andalan yang perlu dikembangkan.
“Dari konsep ini kemudian dilanjutkan dengan pemetaan daerah utama dari tiap komoditas. Disini, saya mengajak semua yang hadir agar fokus ke depan. Saya harus percaya, setiap orang memiliki target dan ending yang jelas. Karena itu kita perlu menyiapkan schedule pencapaian target. Tidak boleh ada Unit Kerja yang tidak tahu endingnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fadjry Djufry menyampaikan bahwa pengembangan yang kini tengah dilakukan sudah memasuki sentuhan teknologi. Termasuk perkembangan kegiatan hilirisasi Balitbangtan.
“Yang jelas, dengan dukungan pak Menteri kami akan terus mengembangkan potensi yang kami miliki. Apalagi teknologi yang digunakan saat ini sangat membantu meningkatkan produksi hingga 10 persen,” tukasnya. (kementan)