Indovoices.com –Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta lahan pertanian produktif tak dibiarkan menganggur alias ditanami kembali setelah panen. Hal tersebut demi menjaga stok pangan nasional serta mendukung ketahanan pangan.
“Saya meminta kepada para petani agar terus berproduksi, selesai panen maka segerakan tanam. Jangan biarkan lahan menganggur lebih dari satu bulan,” kata Mentan melalui keterangan tertulisnya.
Karena itu, seluruh wilayah yang lahan pertaniannya masih produktif di musim kemarau akan difasilitasi alat dan mesin pertanian. Termasuk benih berkualitas dan kredit usaha rakyat (KUR).
“Saya mau hamparan jagung yang luas ini di ujungnya ada penggilingan jagung, sehingga masyarakat bisa merasakan nikmatnya makan beras jagung. Pompanisasi harus dilaksanakan, apalagi di sekitar lokasi terdapat sumber air yang memadai,” ujar dia.
Selain jagung, Syahrul mendorong petani di lahan pertanian marginal menanam porang. Sebab hasil panennya dapat mengisi pasar ekspor untuk kebutuhan bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, pembuatan lem dan jelly.
“Tanaman porang dalam satu pohon bisa menghasilkan umbi hingga 8 kg, dan dalam satu hektar bisa didapatkan hasil hingga Rp200 juta, manfaatkanlah lahan marginal seperti di gunung-gunung,” tambah dia.
Adapun dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul memimpin panen jagung di lahan seluas 300 hektare (ha) milik Kelompok Tani Juluboritta, Desa Kalelayu, Kecamatan Tamalatea.
“Kita sangat butuh agar pangan tidak bermasalah, oleh karena itu mari kita perhatikan kesejahteraan petani yang telah menyiapkan pangan untuk 267 juta penduduk Indonesia. Petani yang telah berjuang menyiapkan pangan adalah pahlawan, apalagi dalam suasana seperti saat ini” ujar Syahrul.(msn)