Indovoices.com –Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menggelar pertemuan bilateral secara virtual dengan Menlu Chile, Andrés Allamand, pada Kamis, 4 Maret lalu. Chile adalah mitra penting di kawasan Amerika Selatan dan merupakan satu-satunya negara di kawasan tersebut yang memiliki perjanjian Comprehensive Economic Partnership dengan Indonesia sejak 10 Agustus 2019.
“Kami membahas beberapa upaya peningkatan kerja sama antara kedua negara dalam penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi sebagai dampak dari pandemi tersebut,” tutur Menlu Retno, dalam keterangan yang dimuat di situs kemlu.go.id pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Dalam hal penanganan pandemi, Menlu Retno mendorong kerja sama kesehatan antara kedua negara, baik secara bilateral maupun multilateral.
Kerja sama secara bilateral dilakukan melalui pertukaran informasi vaksinasi dan penyusunan MoU antara Badan POM dan Instituto de Salud Pública (ISP) Chile. Sedangkan kerja sama secara multilateral akan ditingkatkan melalui aliansi Covax Initiative.
Untuk pemulihan ekonomi pascapandemi, kedua Menlu sepakat meningkatkan perdagangan dan investasi. Menlu RI dan Chile menilai perlunya menggali lebih jauh potensi perjanjian Comprehensive Economic Partnership (IC-CEPA), termasuk mendorong perluasan cakupan IC-CEPA melalui pembuatan perjanjian perdagangan jasa yang rencananya akan dimulai April 2021.
Saat ini total angka perdagangan kedua negara dinilai masih relatif kecil, yakni sebesar USD253,7 juta pada 2020 dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD35,9 juta.
Masih terbuka peluang besar untuk peningkatan perdagangan melalui pemanfaatan IC-CEPA. Dalam kaitan ini, Menlu Retno menekankan kembali pentingnya interaksi langsung antara pengusaha kedua negara, serta mengundang pengusaha Chile untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia dan Ina-LAC Business Forum 2021 pada bulan Oktober 2021.
Di samping itu, Menlu Retno juga mengundang pengusaha Chile melakukan investasi di Indonesia, utamanya di sektor perikanan, energi terbarukan dan Sovereign Wealth Fund Indonesia yang baru diluncurkan.
Kedua Menlu turut membahas pentingnya penguatan kerja sama dalam sektor pertanian. Hal ini dapat dicapai antara lain melalui peningkatan kapasitas dan pertukaran informasi yang akan dituangkan dalam bentuk MoU, serta pembukaan akses pasar. Pada kesempatan itu, Menlu RI menggarisbawahi permintaan akses pasar Chile untuk produk Indonesia khususnya pisang, nanas, mangga, salak, manggis, buah naga, biji kopi, lada, pala dan kayu manis.
Dalam pertemuan, Menlu Retno juga menyambut baik rencana kunjungan Presiden Chile ke Indonesia dalam rangka memperkuat hubungan bilateral. Di sisi lain, Menlu Chile juga menyampaikan keinginan pemerintahnya untuk memperkokoh kerja sama dengan ASEAN, khususnya di bidang perdagangan.