Indovoices.com –Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, saat ini 99 pengungsi Rohingya di Aceh resmi ditangani oleh badan PBB, yakni United Nations High Commissions for Refugees (UNHCR).
“UNHCR telah selesai melakukan registrasi terhadap seluruh 99 migran. Saat ini mereka semua resmi menjadi pengungsi di bawah mandat perlindungan UNHCR Indonesia,” kata Retno dalam konferensi pers virtual.
Ia menambahkan, saat ini seluruh pengungsi telah menjalani tes cepat (rapid test) dan hasilnya nonreaktif.
Kondisi kesehatan mereka dilaporkan cukup baik dan tidak ada yang mengalami masalah kesehatan serius.
Kendati demikian, pemerintah tetap meminta mereka untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat berinteraksi dengan mereka.
“Kondisi kesehatan para pengungsi dinyatakan baik dan telah diuji non-reaktif terhadap Covid-19. Pengawasan protokol Covid-19 terus diterapkan, khususnya mengantisipasi interaksi para pengungsi dengan masyarakat lokal,” kata Retno.
“Khusus terhadap (pengungsi) anak-anak, UNHCR dan UNICEF telah melakukan Best Interest Assesment dan menyediakan dukungan psikososial dengan bantuan beberapa NGO yang memiliki pengalaman di bidang ini,” lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, warga Rohingya, Myanmar, ditemukan terdampar di perairan Pantai Seunuddon, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara.
Awalnya, kapal motor yang membawa warga Rohingya itu ditemukan tiga nelayan yang sedang melaut, yaitu Abdul Aziz, asal Aceh Timur, serta Faisal dan Raja asal Kabupaten Aceh Utara.
Mereka melihat kapal para pengungsi terombang-ambing dan mendengar jeritan minta tolong. Ketiga saksi lalu membantu kapal motor tersebut. (msn)