Indovoices.com –Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan pidatonya secara virtual di forum PBB sesi The Challenge of a Lifetime: Ensuring Universal Access to COVID-19 Health Technologies: High Level Virtual Event” pada Jumat (25/9) malam.
Dalam pidatonya, Retno menyampaikan upaya Indonesia dalam menghadapi pandemi virus corona. Salah satunya penyediaan vaksin corona oleh Bio Farma.
“Perusahaan farmasi kami Bio Farma terpilih untuk memproduksi vaksin COVID-19,” terang Retno.
Jika uji klinis berhasil, Retno memastikan Indonesia akan dapat memenuhi kebutuhan vaksin corona dalam negeri. Bahkan menurutnya, vaksin Bio Farma ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dunia.
“Apabila uji kelayakan berhasil, Indonesia akan dapat memproduksi vaksin tersebut untuk kebutuhan dalam negeri, bahkan untuk dunia,” jelasnya.
Retno mengatakan, vaksin corona memang sedang dikembangkan berbagai negara. Namun menurutnya, kunci utama penyediaan vaksin saat ini adalah sikap kebersamaan yang kuat, sehingga semua masyarakat dunia dapat mendapatkannya.
“Saat dunia berlomba untuk menemukan vaksin COVID-19, kita membutuhkan solidaritas yang lebih kuat dari sebelumnya untuk mendorong multilateralisme vaksin dan memastikan semua orang mendapat manfaat yang sama dari hasil teknologi,” pungkasnya.
Vaksin corona yang dikembangkan Bio Farma adalah vaksin Sinovac yang bekerja sama dengan China. Saat ini, sudah memasuki uji klinis III di Bandung dengan proses penyuntikan ke sejumlah relawan. Ditargetkan vaksin ini sudah tersedia pada awal 2021. (msn)