Indovoices.com-Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) memiliki peran strategis dalam pelayanan publik di Indonesia, salah satunya melalui pelayanan keimigrasian. Tingginya lalu lintas orang masuk dan keluar Indonesia menjadi tantangan bagi pelayanan imigrasi.
Merespons hal ini, Direktorat Jenderal Imigrasi mengadakan Rapat Koordinasi Pelayanan dan Penegakan Hukum Keimigrasian 2019 di Jakarta, untuk mewujudkan sumber daya manusia imigrasi yang unggul.
Menkumham Yasonna H Laoly pada kesempatan tersebut mengatakan dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul untuk mengatasi berbagai persoalan keimigrasian dan mewujudkan pelayanan yang berkualitas.
“SDM unggul adalah SDM yang mumpuni, yang mempunyai keahlian, kemampuan, yang betul-betul profesional. Jika setiap SDM kita merupakan SDM yang unggul, maka persoalan-persoalan bisa dihadapi,” ujarnya saat membuka Rakor.
Selain unggul, Menkumham juga meminta segenap insan imigrasi untuk memiliki integritas. Ia mengajak setiap kepala kantor wilayah dan pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pembinaan kepada jajarannya agar pelayanan keimigrasian semakin baik dan bersih dari pungutan liar.
“Selain unggul, harus penuh integritas. Jangan melakukan tindakan yang tidak terpuji,” tegasnya.
Peran imigrasi sebagai garda terdepan masuk dan keluar orang di Indonesia, menurut Menkumham, memiliki andil dalam membentuk citra warga negara asing terhadap pelayanan publik di Indonesia.
Menkumham menjelaskan bahwa pelayanan keimigrasian yang cepat dan baik akan mengundang banyak wisatawan ke Indonesia. Sebaliknya, pelayanan yang lambat dan bertele-tele akan menjadi citra buruk di mata warga negara asing.
Sementara itu, Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie mengatakan Rakor Keimigrasian untuk mewujudkan SDM unggul ini sejalan dengan program pemerintah Kabinet Indonesia Maju.
“Tema rakor Sinergi, Kolaborasi, dan Evaluasi Menuju SDM Unggul sangat sejalan dengan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berlandaskan gotong royong, yang dijewantahkan melalui sinergi, kolaborasi, dan evaluasi,” tuturnya. (jpp)