Indovoices.com -Peran dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan saat pandemi Covid-19, terutama insan pers untuk menjadi bagian dalam upaya membangun bangsa melalui rasa kepedulian dan empati nasional.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pers memiliki sudut pandang yang luas. Informasi yang disampaikan seyogianya mampu mencerminkan nilai-nilai persatuan bagi bangsa.
“Di tengah pandemi, SDM pers yang bermutu dan berkompetensi tinggi merupakan sebuah keniscayaan. Pers harus menjadi bagian dalam membangun empati nasional untuk membangun negara di tengah Covid-19,” ujarnya saat menjadi pembicara utama di acara peluncuran Siberindo.co secara daring, dari Jakarta.
Muhadjir menekankan bangsa Indonesia harus segera bangkit dan memulihkan luka sosial serta ekonomi akibat pandemi. Salah satu yang dilakukan pemerintah ialah secara intens segera merealisasikan Undang-Undang Cipta Kerja.
“Dunia pers maupun dunia media digital dapat memetik manfaat sebaik mungkin dari UU Cipta Kerja tersebut. Di samping sebagai penyuluh, penyebar, ataupun penampung informasi,” ucapnya.
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, sejatinya pemerintah terus berupaya memperluas lapangan kerja dan fokus meningkatkan kualitas angkatan kerja Indonesia agar dapat bersaing.
Pasalnya, tak dimungkiri ancaman pengangguran di negeri ini masih tinggi. Data per-Februari 2020 yang diungkapkan Menko PMK, dari 137 juta angkatan kerja sekitar hampir 7 juta diantaranya merupakan pengangguran.
“Bisa dipastikan di tengah pandemi ini angkanya makin naik akibat adanya PHK, usaha mikro kecil dan perusahaan besar yang ikut terdampak,” sebutnya.
Menko Muhadjir memperkirakan angka pengangguran di Tanah Air bisa mencapai 10 juta dengan taksiran jumlah angkatan kerja baru antara 2 sampai 3 juta pertahun. “Tugas negara menyiapkan lapangan kerja agar semua warga negaranya dapat perlakuan adil,” tandas Muhadjir.
Tidak lepas dari itu, Menko PMK kembali mengajak seluruh elemen masyarakat terutama insan pers untuk menggalang semangat persaudaraan, membangun empati dan solidaritas sosial, gotong-royong, serta disiplin protokol kesehatan.
“Disiplin protokol kesehatan titik tolak disiplin nasional yang kuat dan akan membawa kita menuju Indonesia maju,” pungkasnya.(kominfo)