Indovoices.com- Menko Maritim Luhut Pandjaitan menyampaiksn hubungan baik Indonesia dengan United Emirat Arab (UEA) yang terjalin selama ini akan ditingkatkan menjadi hubungan kerja sam ekonomi.
“Kedua negara selama ini telah saling mendukung di berbagai forum Internasional, tetapi sekarang saatnya bagi kita untuk fokus pada kerja sama ekonomi dan bisnis,” kata Luhut Pandjaitan saat bertemu dengan delegasi UEA yang dipimpin Menteri Energi dan Industri Suhail Mohamed Al Mazrouei.
UEA adalah salah satu investor global teratas di bidang pertanian, energi, perikanan, infrastruktur, dan produk keuangan. Anda Sovereign Wealth Fund (US $ 828 Miliar) adalah yang terbesar di Indonesia Timur Tengah, dan ketiga terbesar di dunia, setelah Norwegia dan Cina.
Menko Luhut mengatakan bahwa dalam kunjungan ini, ia disertai delegasi dalam jumlah yang bisa dibilang besar.
“Kunjungan ini sebagai respon dari kunjungan Putra Mahkota Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dua bulan lalu. Hubungan kedua negara saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya. Presiden juga mempunyai hubungan yang sangat baik dengan Putra Mahkota. Kunjungan kali ini saya didampingi oleh delegasi yang bisa disebut besar, sekitar 45 orang, ini jarang sekali terjadi. Para anggota delegasi saat ini sedang melakukan pembicaraan dan kita berharap hasilnya bisa kita dapat tidak lama lagi,” ujarnya.
Delegasi yang datang bersama Menko Luhut antara lain adalah dari badan usaha milik negara Pertamina, PLN, PJB, Wijaya Karya, Waskita Karya, Jasa Marga, SMI, Inalum, serta beberapa sektor swasta. Mereka melakukan pembicaraan kerja sama ekonomi dengan rekan kerja dari negara UEA yang hasil pembicaraannya diharapkan bisa diketahui dalam waktu yang tidak lama.
Menko Luhut menjelaskan pentingnya peran UEA, yaitu Dubai dan Abu Dhabi dengan peran yang strategis di Timur Tengah. “Konektivitas dan pusat ekspor. Jadi ini merupakan kepentingan kami untuk mengembangkan kerja sama perdagangan yang lebih dekat dengan UEA agar produk kami untuk mendapatkan lebih banyak akses pasar secara global,” katanya.
Juga turut serta perwakilan dari pemerintah, antara lain Kementerian Agama, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang membidangi bidang yang sama seperti pertanian, toleransi beragama, program dana kekayaan negara, dan infrastruktur pengembangan.
“UEA aktif terlibat dalam masalah strategis seperti menyebarkan toleransi dan memerangi radikalisme. Sistem pendidikan di UEA adalah bagian dari kesuksesan UEA di bidang itu. Kami berharap untuk bekerja dengan UEA melalui pertukaran dan kerja sama di bidang pendidikan,” kata Menko Luhut dalam pertemuan dengan mitra dialognya.
Pada kesempatan itu Menko Luhut mengundang para investor untuk menanamkan modalnya di bidang pariwisata, di proyek brownfield, industri pertahanan, fintech, sarana publik (seperti rumah sakit, sekolah) dll. (jpp)