Indovoices.com -Proyeksi mengenai adanya kenaikan tingkat kemiskinan akibat banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan sebagai dampak Covid-19 menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan anggaran untuk perluasan jaring pengaman sosial bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menjadi salah satu panelis pada acara Joint SBV-IMF High-Level Conference, yang diselenggarakan secara virtual.
“Banyak program jaring pengaman sosial yang kami luncurkan tahun ini yang tidak hanya untuk penerima yang sudah ada yang ditargetkan yaitu 20% penduduk miskin, tetapi kami tingkatkan hingga 40% atau bahkan 50% keluarga di Indonesia yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan sosial dari pemerintah. Entah itu dalam bentuk transfer secara cash, bantuan sembako, subsidi listrik, subsidi internet dan semua bentuk bantuan yang disediakan oleh Pemerintah,” tegas Menkeu.
Pandemi ini juga sangat berpengaruh pada berkurangnya jumlah kegiatan ekonomi yang melibatkan banyak pekerja di perkotaan. Akibatnya, banyak di antara masyarakat yang kembali ke desa atau daerah asalnya karena kehilangan pekerjaan di kota. Maka penguatan jaring pengaman sosial di tingkat desa juga harus dilakukan. Oleh karena itu, Menkeu juga mengatakan bahwa saat ini anggaran Dana Desa yang sebelumnya diperuntukkan untuk program padat karya dan pembangunan infrastruktur di pedesaan, bisa dikonversikan untuk jaring pengaman sosial di tingkat desa.
“Maka dengan itu, kami menambah jaring pengaman dengan mekanisme semacam ini yang nantinya akan menciptakan stabilitas masyarakat yang lebih baik, karena COVID-19 memang sesuatu yang sangat mendadak,” jelas Menkeu.
Kartu Prakerja merupakan salah satu jaring pengaman sosial yang disediakan oleh Pemerintah untuk membantu masyarakat yang terkena PHK dan mengurangi pengangguran. Menkeu menyebut bagi masyarakat yang sudah kehilangan pekerjaan diperbolehkan mendaftar kursus online yang disediakan pada program kartu prakerja ini, dan setelah itu mereka akan mendapatkan uang tunai. Jadi, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dengan adanya program ini. Pertama mereka akan mendapatkan kursus online dan sertifikasi setelah itu bisa mereka gunakan untuk melamar pekerjaan berikutnya. Kedua, mereka juga diberikan transfer tunai untuk menunjang kehidupan mereka.
Subsidi gaji untuk karyawan swasta juga adalah salah satu program dari jaring pengaman sosial. Menkeu menyebut bahwa masyarakat yang mendapatkan subsidi ini adalah karyawan yang terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan, dengan gaji di bawah Rp5 juta.
Selanjutnya, program jaring pengaman sosial yang disediakan Pemerintah Indonesia adalah bantuan langsung tunai untuk usaha mikro kecil. Bantuan ini disalurkan langsung melalui rekening penerima untuk menunjang kegiatan usaha kecil supaya tetap bisa bertahan ditengah pandemi.
Pada bagian akhir, Menkeu mengatakan bahwa untuk mengatasi masalah kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan investasi.
“Untuk itulah kami akan terus melakukan pembenahan iklim investasi serta mengembalikan kepercayaan khususnya pada perbankan agar dapat terus memberikan dukungan pembiayaan kepada para pelaku UMKM. Saya pikir ini adalah hal yang juga sangat penting,” tukas Menkeu. (kemenkeu)