Indovoices.com- Dalam setiap kesempatan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, sebagai bendahara negara sering menyampaikan terkadang suatu institusi hanya fokus pada berapa anggaran yang didapat dan berapa yang dapat dibelanjakan sehingga seringkali melupakan bahwa yang dibelanjakan harus dipelihara sehingga nilainya tetap baik. Menkeu apresiasi Kepolisian yang dapat mengelola asetnya hingga dapat menghasilkan penerimaan.
“Di Indonesia lebih kepada senang membangun aset rasanya sudah selesai saja padahal kalau sudah membangun itu muncul maintenance. Oleh karena itu, penjagaan, pemeliharaan, pengelolaan dari aset menjadi salah satu indikator. Saya akui Kepolisian Republik Indonesia mempunyai entrepreneurial yang luar biasa. Aset-asetnya digunakan, dimanfaatkan, dikelola, dikerjasamakan sehingga dia menghasilkan,” ungkap Menkeu ketika memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Gabungan Puslitbang, Puskeu, Pusdokkes dan Pusjarah Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Tahun Anggaran 2020 di Auditorium Perguruan Tinggi Kepolisian Indonesia (PTIK) Jakarta.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan salah satu institusi yang menerima anggaran APBN terbesar. Hal tersebut didapatkan karena Polri merupakan institusi yang strategis. Hampir seluruh kepentingan di republik ini bisa diasosiasikan dengan Kepolisian seperti menjaga kepercayaan rakyat Republik Indonesia, menciptakan kepastian hukum, menjaga iklim investasi, menjaga keamanan dan menjaga persatuan.
“Saya mengumpulkan pajak, saya menjaga dengan bea dan cukai itu juga tidak akan bisa jalan tanpa bergandengan dengan Kepolisian. Jadi, ini memang institusi yang luar biasa sangat strategis,” jelas Menkeu.
Menkeu menitipkan pesan kepada empat institusi di bawah Polri yang melakukan rakernis gabungan untuk kreatif di dalam mengelola tujuan berorganisasi serta tidak segan untuk memberikan saran dan masukan dalam pengelolaan keuangan negara. Semua untuk tujuan makin meningkatkan kualitas strategi Kepolisian Republik Indonesia dalam menjaga keamanan dan dinamika masyarakat Indonesia yang akan makin tinggi. (kemenkeu)