Indovoices.com-Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto meminta masyarakat dan semua pihak agar lebih bijaksana dalam menyebarluaskan berbagai informasi terkait virus corona yang sedang melanda beberapa negara.
“Bayangkan berita itu, membuat penderitaan keluarga kita. Bukan penyakit yang membuat menderita,” kata dia di Jakarta.
Apalagi, ujar dia, sebagai seorang dokter maka tenaga kesehatan harus pintar dan tahu persoalannya sehingga bisa waspada. Karena yang diwaspadai itu adalah kekacauan yang ditimbulkan termasuk berita yang menakuti masyarakat.
Ia mengatakan kasus virus corona di China, tepatnya di Kota Wuhan telah menjangkiti 400 orang dan menyebabkan 17 orang meninggal dunia.
Akibat kejadian itu, ujar dia, berdampak terhadap perekonomian dan saham-saham di negara berjuluk “tirai bambu” tersebut mulai turun, sehingga mulai muncul kekacauan sementara perayaan imlek sudah di depan mata. “Yang merugikan dan membunuh banyak orang bukan penyakitnya tapi kekacauan pada ekonomi dan ketidakpercayaan,” kata dia.
Saat ini di Kota Wuhan, katanya, sekitar tujuh juta hingga 10 juta penduduk tidak bisa masuk dan keluar dari wilayah tersebut akibat virus corona.
Situasi tersebut juga berimbas pada penyediaan pasokan bahan makanan dalam jumlah besar bagi masyarakat di Kota Wuhan, China. Karena pemerintah harus menyediakan makanan bagi masyarakat yang terisolasi.
“Dan berapa puluh ton bahan makanan yang di drop ke Wuhan, itu baru untuk satu kota, bagaimana kelumpuhan ekonominya,” kata dia.
Ia mengatakan apabila virus corona masuk ke Indonesia, masyarakat diminta untuk tidak panik. Karena petugas kesehatan akan turun tangan menanganinya.
“Kita berdoa jangan masuklah ke Indonesia, kalau ada yang masuk, kita layani dengan baik,” ujarnya.
Hal itu termasuk pula melakukan isolasi kepada individu yang diduga terpapar virus corona serta pengobatan sesuai dengan mekanisme dan standar prosedur kesehatan.
Sebelumnya beredar informasi pegawai Huawei yang berkantor di gedung BRI, Jakarta Pusat diduga terjangkit virus corona, namun Menkes memastikan bahwa hal tersebut tidak benar. (jpp)