Indovoices.com-Kesehatan ibu hamil dan bayi di bawah lima tahun (balita) menjadi penentu generasi di masa depan. Peningkatan pengetahuan, dan mengubah sikap ibu tentang kesehatan diri dan anaknya menjadi penting.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengemasnya dalam program Kelas Ibu Hamil dan Balita. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas, serta tumbuh kembang balita yang optimal.
Seturut dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 Kelas Ibu Hamil dan Balita digelar secara serentak di Sulawesi Selatan, Lampung, dan Banten. Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto berbincang dengan peserta Kelas Ibu Hamil dan Balita dari tiga provinsi tersebut melalui video conference di Kantor Kemenkes, Jakarta.
Menkes Terawan mengatakan Kelas Ibu Hamil dan Balita bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan Balita. Hal ini sejalan dengan visi misi Presiden untuk menjadikan sumber daya manusia (SDM) Indonesia unggul.
“Kesehatan ibu dan anak harus diperhatikan. Kelas Ibu Hamil dan Balita ini menjadi salah satu upaya dalam menjaga kesehatan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan,” kata Menkes Terawan.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan capaian yang diperoleh Pemerintah Sulawesi Selatan terkait stunting. Jumlah stunting di wilayahnya terus mengalami penurunan bahkan sampai di bawah 10 persen.
Menurut Nurdin Abdullah, alokasi APBD 2020 salah satunya difokuskan pada peningkatan SDM unggul dengan menghadirkan layanan kesehatan di Sulawesi Selatan.
Nurdin Abdullah menambahkan, pihaknya telah berkomitmen dan membangun visi 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Ia berharap dalam beberapa tahun ke depan jumlah penderita stunting bisa hilang di Sulawesi Selatan.
Selain itu, pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dan Balita di Lampung diiringi dengan pemilihan tenaga kesehatan teladan dan seminar kesehatan. Terkait stunting, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. Reihana mengatakan dari 42% kasus stunting turun menjadi 27% saat ini.
“Kami harus lebih kerja keras lagi menurunkan stunting hingga 20%. Kami Provinsi Lampung siap bersinergi dengan Kemenkes dalam melaksanakan program ke depan,” ucap Reihana.
Di Provinsi Banten, Kelas Ibu Hamil dan Balita dilakukan di delapan kabupaten/kota. Dalam rangka menurunkan stunting dan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI/AKB), Dinkes Banten telah melakukan berbagai kegiatan seperti roadshow Kelas Ibu Hamil dan Balita dan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di delapan kabupaten/kota seluruh Banten.
“Kami melakukan peningkatan pengetahuan dan mutu tenaga kesehatan, serta pemerataan pelayanan kesehatan bagi ibu dan Balita. Kami memiliki berbagai inovasi di antaranya pendampingan ibu hamil dan balita,” kata Kepala Dinas Provinsi Banten M. Yusuf.
Kelas Ibu Hamil dan Balita merupakan upaya yang dilakukan Puskesmas agar bisa lebih dekat dengan masyarakat dalam upaya promotif preventif. Melalui kelas Ibu Hamil dan Balita diharapkan jumlah ibu hamil dan ibu balita bisa menekan AKI/AKB di Banten.(jpp)