Indovoices.com –Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi arus balik kendaraan dan penumpang yang kembali usai melakukan mudik akan terjadi pada 16 dan 17 Mei
Potensi lonjakan penumpang dan kendaraan pada saat arus balik ini membuat Kemenhub meningkatkan kewaspadaan di hampir semua moda transportasi, termasuk udara.
Budi pun mengingatkan seluruh pemangku kepentingan sektor transportasi, termasuk bandara, untuk mengantisipasi potensi kenaikan jumlah penumpang pada arus balik Lebaran.
Salah satu fokus utama yang dipersiapkan adalah mengenai penerapan protokol kesehatan. Selain itu standar operasional untuk menangani lonjakan arus balik nantinya harus dijalankan dengan benar dan konsisten kepada penumpang yang akan berangkat maupun tiba.
“Kami meminta kepada seluruh petugas di bawah koordinasi satgas untuk tetap menjaga penerapan protokol kesehatan dan SOP yang sudah ditetapkan baik untuk penanganan penumpang yang akan berangkat maupun yang akan datang,” ujar Budi dalam keterangannya.
Salah satu yang perlu disiapkan adalah ketersediaan ruang karantina bagi penumpang arus balik yang terindikasi positif Covid-19.
Ruang karantina perlu disiapkan untuk menampung jika ada calon atau penumpang yang terinfeksi virus Covid-19. Sebabnya menurut hasil tes acak saat pelarangan mudik terdapat sebanyak 4.123 yang berstatus positif Covid-19.
“Mereka yang harus melakukan karantina harus dipersiapkan pula ruangannya. Jumlah ketersediaan ruang karantina harus dipastikan tersedia bagi penumpang yang hendak pulang saat arus balik nanti,” tutur Budi.
Selain itu, Menhub juga menyampaikan bahwa Kemenhub telah meniadakan sementara penerbangan carter (sewa) dari luar negeri. Penghentian ini dilakukan sampai dengan 17 Mei atau periode akhir larangan mudik.
Budi memastikan akan ada langkah evaluasi terkait penerbangan carter saat larangan mudik berakhir.
“Dan akan dilakukan evaluasi sebelum dibuka kembali,” tutur Menhub.