Indovoices.com – Memasuki hari kedua Assesment Center, Jumat (19/10), sebanyak 32 peserta kembali mengikuti tahapan tes yang diselenggarakan Panitia Seleksi (Pansel) Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Serangkaian tes lanjutan tersebut diadakan di Ruang Kelas Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemensetneg, Jakarta Selatan.
Self assignment dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah salah satu tes yang dijalani hari ini. Menurut Adila Palupi, Kepala Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Teknologi, Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), peserta diminta membuat analisis SWOT terhadap suatu masalah. Hal itu untuk mengetahui bagaimana peserta membuat strategi untuk menangani masalah tersebut.
Palupi adalah satu dari sejumlah pejabat di lingkungan Kemensetneg yang melamar posisi Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Setwapres. Tes semacam ini telah diikutinya sebanyak dua kali. “Tes ini untuk mengetahui siapa kita, apa kelebihan dan apa kekurangan kita, khususnya pada jabatan yang saat ini diduduki,” ujar Palupi. “Target saya semoga lolos pastinya. Namun, kalau memang belum memenuhi syarat, saya akan mengintrospeksi diri dan berlatih terus,” kata peserta yang telah dua kali mencoba melamar JPT Pratama ini.
Setelah membuat analisis SWOT, peserta mempresentasikan hasilnya kepada asesor dari Prima Pesona Sumber Daya Mandiri (PPSDM) Consultant yang ditunjuk oleh Pansel JPT di lingkungan Kemensetneg, kemudian asesor melakukan wawancara kepada peserta untuk menggali kompetensi dan potensi diri yang dimiliki.
Berbeda dengan Palupi, menurut Kepala Biro Umum Sekretariat Kemensetneg, Piping Supriatna, di samping untuk menguji penalaran dasar, pada assesment center ini diadakan diskusi kelompok yang menarik. “Tapi di satu sisi, ada bagian tes yang membuat stres juga dan diperlukan pemikiran lebih mendalam,” kata Piping. Menurutnya, tes ini sangat bermanfaat untuk dijadikan pengalaman. “Assesment center ini cukup bagus, cukup bervariasi tahapannya, hanya saja waktu tes terlalu lama karena semakin sore peserta merasa fisik lebih lelah tentunya,” pungkas pria yang melamar jabatan sebagai Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden. (DEW – Humas Kemensetneg)