Presiden Jokowi telah memberi restu kepada Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI untuk ikut bersama Polri memberantas teroris. Koopssusgab bukan sembarangan pasukan. Pasukan ini adalah kumpulan unit pasukan elite terbaik dari yang terbaik, Best of the Best.
“Untuk komando operasi khusus gabungan TNI, sudah direstui oleh Presiden dan diresmikan kembali oleh Panglima TNI,” Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu 6 Mei 2018.
Koopssusgab dipilih dari satuan elite yang ada di tiga matra TNI yakni dari Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL dan Satbravo ’90 Korphaskhas TNI AU. Dan dibentuk pertama kali oleh Moeldoko yang ketika itu masih menjabat sebagai Panglima TNI pada 9 Juni 2015. Moeldoko kala itu menyatakan Koopssusgab mampu menaklukkan musuh dalam hitungan sangat cepat.
Pasukan ini juga dibekali peralatan dan kendaraan canggih. Setidaknya mereka bisa mengoperasikan 2 Heli MI-35 dan 6 Heli Bell TNI AD, 2 Heli Bell 412 TNI AL dan 2 Heli TNI AU SA-330 Puma dan NAS Super Puma.
Lantas apa saja kehebatan Koopssusgab yang merupakan gabungan Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL dan Satbravo ’90 Korphaskhas TNI AU. Ayo kita lihat satu persatu.
Sat-81 Gultor Kopassus
Disebut Sat-81 karena pasukan ini dibentuk tahun 1981, nama resminya sendiri adalah Satuan Penanggulangan Teror 81. Konon, pasukan ini dibentuk dengan latar belakang kasus pembajakan pesawat Garuda Indonesia 206 di Woyla, Thailand tahun 1981.
Kata kunci Satgultor 81 adalah strategis terpilih, artinya yang menjadi sasaran penindakan Satgultor 81 adalah obyek atau kasus yang masuk kategori strategis terpilih. Jadi pasukan ini tidak sembarangan diterjunkan, hanya pada kasus-kasus istimewa saja dimana memiliki tingkat kesulitan tinggi dan tidak mampu ditangani oleh kesatuan lainnya.
Model operasi penindakan dari Satgultor 81 (juga satuan anti-teror lainnya), memiliki istilah teknis Pertempuran Jarak Dekat (PJD, Close Quarters Battle), oleh sebab itu wilayah operasinya terbatas, di pesawat atau gedung perkotaan.
Satgultor dilatih untuk bergerak dalam unit kecil, dengan durasi sangat cepat, bukan lagi dalam hitungan jam, tapi menit. Dua diantara kemampuan spesialnya adalah dibidang intelijen serta cyber war.
Trailer Satgultor
Denjaka TNI AL
Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI yang menempati Hirarki tertinggi dalam jajaran Korps Marinir dan TNI-AL. Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984.
Segala aktifitas Denjaka bersifat rahasia dan sangat jarang dipublikasikan. Sebagai unsur pelaksana, prajurit Denjaka dituntut memiliki kesiapan operasional, mobilitas, kecepatan, kerahasiaan, dan pendadakan yang tertinggi.
Untuk menguji daya tahannya itu, para prajurit terpilih tersebut dilepas di tengah hutan dengan hanya bermodalkan garam. Air minum pun tidak diperkenankan dibawa.
Mereka ditempah di tengah ombak ganas di Laut Banyuwangi, yang biasanya menghanyutkan perahu nelayan. Dengan tangan dan kaki diikat, para prajurit tersebut dibuang ke laut ganas itu. Mereka harus mampu bertahan sekaligus menyelamatkan diri.
Itu sedikit dari begitu banyak latihan berat yang harus mereka jalani. Tidak heran bila dalam penyeleksiannya, dari ratusan peserta hanya menyisakan belasan peserta yang berhasil lulus. Kehebatan satu orang Denjaka, setara dengan 120 orang tentara reguler.
Trailer Denjaka
Satbravo ’90 Korphaskhas TNI AU
Satuan Bravo-90, atau disingkat Satbravo-90 merupakan pasukan elite yang bernaung di bawah komando Korps Pasukan Khas (Korpaskhas). Berbeda dengan satuan-satuan elite lainnya, Satbravo lebih dikhususkan untuk menghadapi masalah pembajakan di bandara atau lanud, termasuk menghancurkan kekuatan lawan.
Selain memiliki spesialisasi antiteror udara. Personel Bravo-90 juga dilengkapi dengan beragam kualifikasi khusus tempur lanjut. Mulai dari combat free fall, scuba diving, pendaki serbu, teknik terjun HALO (High Altitude Low Opening) atau HAHO (High Altitude High Opening), para lanjut tempur, pertempuran jarak dekat dan antiteror.
Trailer Satbravo
https://youtu.be/cKC-mEChAeg
Demikianlah sekilas kehebatan masing-masing satuan, dan kini ketiga satuan tersebut digabung menjadi satu dalam kesatuan Koopssusgab untuk membantu polisi memerangi terorisme. Akan jadi seperti apa ya curut teroris dihadapkan dengan kesatuan ini? Silahkan pembaca membayangkannya sendiri.
Trailer Koopssusgab