Indovoices.com- Pemerintah melalui Kemenpora memacu tumbuhnya wirausahawan-wirausahawan muda untuk mempercepat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh saat menjadi narasumber pada Acara Future Leaders Forum yang diselenggarakan di JSC Hive Kuningan, Jakarta.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo terus mengarahkan berulang-ulang dalam upaya pengembangan SDM Indonesia yang unggul. “Pengembangan SDM Unggul tidak hanya menjadi pekerja tetapi menjadi wirausaha dengan jiwa intrepreneurship yang dimiliki oleh masing-masing talenta harus segera dikembangkan,” ujarnya mewakili Plt. Menpora Hanif Dhakiri.
“Kemenpora memiliki konsen untuk menumbuhkan minat kewirausahaan dikalangan kaum muda, menemukan potensi dan kemudian memberikan pendampingan hingga berani memulai usaha dengan apapun latar belakang keahliannya hingga tahap berikutnya adalah dukungan fasilitasi sehingga akan cepat tercipta bangsa yang mandiri,” jelasnya pada acara yang mengambil tema Menyiapkan Sumber Daya Manusia Milenial untuk Masa Depan ini.
Pemerintah hadir dalam dukungan fasilitasi, pembinaan, pemberian penghargaan serta kolaborasi untuk mewujudkan arus baru ekonomi bangsa. “Tahap pembinaan dan penghargaan ini diharapkan dapat mendorong dan menstimulasi serta memastikan adanya jejaring yang bersifat menguntungkan antara pelaku usaha dan pemilik modal sehingga menguatkan yang kecil tanpa harus melemahkan yang besar,” tutupnya.
Pimpinan Milenial Fest, Arief Rasyid menyampaikan anak muda Indonesia memiliki banyak pekerjaan rumah, saat ini jumlah anak muda mencapai 30% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. “Secara kuantitatif bangsa Indonesia dihuni anak muda atau anak milenial atau generasi Z, kesenjangan dan ketimpangan diberbagai aspek adalah masalah besar bangsa ini,” ujarnya.
“Kita masuk untuk memberdayakan anak-anak muda, melalui agenda Milenial Fest ini sebagian besar kita dedikasikan untuk anak-anak muda Indonesia yang kurang beruntung untuk kita dorong menjadi entreprenuer dan wirausahawan lainnya,” tuturnya.
Tantangan lanjutnya, untuk memberdayakan anak muda sangat besar tantangannya salah satunya pernikahan dini. “Pekerjaan rumah ini yang membutuhkan kerjasama kerja bareng dari teman-teman LPDP, Mata Garuda, Ketua PPI Dunia, Plug n Play dan sebagainya, banyak teman-teman kita yang sudah memberdayakan anak muda yang lain dan kita akan ajak sekali lagi karena semangat bangsa ini adalah gotong royong,” tambahnya.
Hadir sebagai panelis yakni Koordinator PPI Dunia Fadlan Muzakki, Ketua MataGaruda Falma Kemalasari, GK. Plug and Play Indonesia Kadhana K, dan Co-Founder SIAP Accelerator Aghnia Banat. Peserta acara ini 100 orang dengan berbagai latar belakang seperti mahasiswa, alumni LPDP, komunitas startup, inkubator serta para aktivis dari berbagai komunitas lainnya. (jpp)