Indovoices.com- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Komolo menyebut gerakan revolusi mental harus dimulai dari diri sendiri atau individu masing-masing yang ditandai dengan kepedulian dan kepekaan terhadap kondisi alam dan kondisi sosial. Hal itu diungkapkannya pada Pembukaan Pekan Kerja Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kantor Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
“Revolusi mental harus kita mulai dengan diri kita sendiri, harus melihat pimpinan kita, keberagaman kita, kepedulian kita,” kata Tjahjo.
Salah satu bentuk kepekaan dan kepedulian pemimpin dan masyarakat adalah melalui ujian bencana yang kerap melanda beberapa wilayah di Indonesia yang dipengaruhi oleh kondisi alam dan faktor cuaca seperti banjir, kekeringan, dan lain sebagainya.
“Mulai dari Gubernur, camat, kepala desa, kalau ada musibah, jangan meninggalkan daerahnya, terjunlah ke bawah bersama masyarakat dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penanganan bencana secara cepat,” ungkapnya.
Menurutnya, gerakan revolusi mental bersumber dari gerakan Indonesia melayani, bersih, mandiri, bersatu, yang tercermin dari semangat gotong royong dan peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat.
“Bahwa gerakan revolusi mental sejalan dengan gerakan Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia yang mandiri, Indonesia yang bersatu akan memberikan kontribusi dalam percepatan revolusi mental bagi pemerintah dan rakyat secara keseluruhan. Pemerintah yang melayani tercermin dalam peningkatan kualitas pelayanan publik yang efektif, efisien serta profesional,” ujarnya.
Gerakan revolusi mental yang secara sadar telah tumbuh adalah individu-individu dalam masyarakat juga tercermin dari tingkat kesadaran masyarakat dalam gaya hidup bersih dan sehat, tertib, berpartisipasi aktif dalam kegiatan demokrasi, serta menggerakkan ekonomi kreatif.
“Masyarakat ini telah memiliki kesadaran hidup yang lebih bersih, lebih ramah lingkungan, taat membayar pajak, sadar tertib administrasi kependudukan, termasuk bagaimana kita menggerakkan dan mengorganisir pertumbuhan ekonomi kreatif dan industri rumah tangga yang ada, partisipasi masyarakat dalam Pemilu, dan lain sebagainya. Sehingga menjadi hasil atas terwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yang mandiri dalam gerakan indonesia bersatu,” papar Tjahjo.
Diakhir sambutannya, ia mengajak semua pihak untuk sama-sama meningkatkan sualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui instrumen revolusi mental untuk menuju “SDM unggul, Indonesia Maju.”
“Ke dapan, mari kita tingkatkan kualitas SDM kita, meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita, melalui revolusi mental ‘bekerja, bekerja, bekerja’ dan tentunya dengan keyakinan kita atas ridho (kehendak) Allah SWT,” tutup Tjahjo. (kominfo)